Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Adian Napitupulu Sebut Mobil yang Dibawa dari Rumah SBY Bukan Mobilnya

Kompas.com - 07/02/2017, 16:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com — Anggota Komisi VII DPR RI, Adian Napitupulu, menyebut mobil yang dibawa polisi dari lokasi demo di depan rumah Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono bukan miliknya.

"Ada pihak-pihak yang menuding bahwa Nissan Terrano yang membawa nasi bungkus adalah mobil milik saya. Mobil saya juga Terrano, tetapi pelat mobil saya bukan B 2124 ZO, tetapi pelat mobil Solo, yaitu AD 1 AN," kata Adian kepada Kompas.com, Selasa (7/2/2017).

Kendati demikian, Adian mengakui sempat menghadiri acara Jambore Mahasiswa di Cibubur, titik awal para pendemo memulai aksinya berorasi di dekat rumah SBY.

Adian yang datang bersama istrinya mengaku tidak berpidato, apalagi mengagitasi mahasiswa untuk menggeruduk rumah SBY.

"Saya tidak berbicara sepatah kata pun di panggung forum terhormat Jambore itu. Saya hanya bertemu dengan mahasiswa dari beberapa daerah yang ingin menyampaikan masalah-masalah di daerahnya karena itu bagian dari tugas saya sebagai anggota DPR," ujarnya.

Adian mengaku diundang sebagai aktivis 98 dan diminta menjadi pembicara. Namun, ia menolak karena sudah ada empat aktivis lainnya yang bicara. Ia menyampaikan, tak ada yang janggal maupun menyimpang dari acara itu.

"Saya juga bertemu dengan banyak aktivis 98 lain yang berasal dari partai yang berbeda-beda, bahkan ada yang kalau tidak salah pernah menjabat sebagai pengurus di Partai Demokrat," ujarnya.

Belum diketahui siapa pemilik mobil Nissan Terrano SGX berwarna hitam itu. Polisi masih mengamankan mobil itu beserta ratusan nasi bungkus yang ada di dalamnya di Mapolda Metro Jaya.

Kompas TV SBY Tegaskan Demokrat Bukan Partai Kiri dan Kanan
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Jadwal dan Daftar Kereta Api Tambahan 16-31 Mei 2024

Megapolitan
Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Putar Otak Jukir Liar Setelah Dilarang, Ingin Jadi Tukang Servis AC hingga Kerja di Warung

Megapolitan
Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Pelajar Depok Nyalakan Lilin dan Doa Bersama di Jembatan GDC untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga

Megapolitan
FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

FA Curi dan Sembunyikan Golok Tukang Kelapa untuk Bunuh Pamannya di Tangsel

Megapolitan
Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Bentuk Tim Lintas Jaya untuk Tertibkan Juru Parkir Liar, Kadishub DKI: Terdiri dari Polisi, TNI, sampai Kejaksaan

Megapolitan
Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Korban Kecelakaan Bus di Subang Bakal Diberi Pendampingan Psikologis untuk Hilangkan Trauma

Megapolitan
Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Tak Setuju Penertiban, Jukir Liar Minimarket: Yang di Bawah Cari Makan Setengah Mati

Megapolitan
Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Mengaku Tak Pernah Patok Tarif Seenaknya, Jukir di Palmerah: Kadang Rp 500, Terima Saja…

Megapolitan
Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Elang Kumpulkan Uang Hasil Memarkir untuk Kuliah agar Bisa Kembali Bekerja di Bank...

Megapolitan
Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Pegawai Minimarket: Keberadaan Jukir Liar Bisa Meminimalisasi Kehilangan Kendaraan Pelanggan

Megapolitan
Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Polisi Tangkap Tiga Pelaku Tawuran di Bogor, Dua Positif Narkoba

Megapolitan
Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Yayasan SMK Lingga Kencana Sebut Bus yang Digunakan untuk Perpisahan Siswa Dipesan Pihak Travel

Megapolitan
Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Usai Bunuh Pamannya Sendiri, Pemuda di Pamulang Jaga Warung Seperti Biasa

Megapolitan
Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Kecelakaan Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang, Yayasan Akan Panggil Pihak Sekolah

Megapolitan
Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Soal Janji Beri Pekerjaan ke Jukir, Heru Budi Akan Bahas dengan Disnakertrans DKI

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com