Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diminta Agus Jelaskan soal Dugaan Bagi-bagi Jam Tangan, Nachrowi Malah Pergi

Kompas.com - 08/02/2017, 17:48 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Calon gubernur DKI, Agus Harimurti Yudhoyono, mengaku tidak mengurusi langsung acara silaturahim dengan paguyuban Rakyat Tangguh Republik Wibawa (RTRW), Laskar Masyarakat Kreatif (LMK), dan relawan di Sentul, Bogor, Jawa Barat.

Hal itu dikemukakan Agus ketika ditanya seputar dugaan tim suksesnya memberikan suvernir berupa jam tangan dalam kegiatan di sana kepada para peserta acara.

Agus meminta Ketua Tim Pemenangan Agus-Sylvi, Nachrowi Ramli, untuk menjawab dugaan tersebut.

"Ini ajang bersama atau event bersama, tentunya saya tidak langsung. Ini ada ketua tim pemenangan saya, Pak Nachrowi Ramli, silakan bisa dijelaskan segala sesuatunya dengan baik," kata Agus, di Sentul, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/2/2017).

Kompas.com/Robertus Belarminus Jam tangan ini beredar di lokasi silaturahmi cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Jam tersebut diduga dibagikan kepada peserta acara. Rabu (8/2/2017).
Nachrowi yang juga Ketua DPP DKI Partai Demokrat yang berdiri di samping Agus itu tidak menjawab. Sementara itu, Agus terlihat menanggapi pertanyaan awak media yang lain.

Agus juga tidak menjawab mengenai jumlah dana yang dikeluarkan untuk acara silaturahim tersebut. Namun, Agus mengklaim bahwa acara tersebut dihadiri 10.000 orang.

Jumlah ini disebutnya sama dengan jumlah peserta acara sebelumnya yang ikut pada 5 Februari 2017. Menurut Agus, ini acara konsolidasi.

Setelah wawancara dengan Agus, wartawan hendak mewawancarai Nachrowi terkait acara ini. Namun, Nachrowi yang dipanggil tak menanggapi. Dia terus berjalan memasuki ruangan.

Kompas TV AHY Akrab Berbincang Dengan Warga di Glodok
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Sempat Tinggalkan Jasad Korban di Hotel

Megapolitan
Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Dipecat karena Dituduh Gelapkan Uang, Ketua RW di Kalideres: Buat Apa Saya Korupsi Kalau Datanya Lengkap

Megapolitan
Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Sudah Sepi Pembeli, Uang Retribusi di Lokbin Pasar Minggu Naik 2 Kali Lipat

Megapolitan
Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Benyamin-Pilar Kembalikan Berkas Penjaringan Pilkada Tangsel, Demokrat Sambut dengan Nasi Kebuli

Megapolitan
Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Sehari Berlalu, Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Belum Ditemukan

Megapolitan
Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Polisi Masih Observasi Kondisi Kejiwaan Anak yang Bacok Ibu di Cengkareng

Megapolitan
Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Pedagang Sebut Lokbin Pasar Minggu Sepi karena Lokasi Tak Strategis

Megapolitan
Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Ini Kantong Parkir Penonton Nobar Timnas Indonesia U-23 Vs Irak U-23 di Monas

Megapolitan
Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Golkar Depok Ajukan Ririn Farabi Arafiq untuk Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Jasad Bayi Tergeletak di Pinggir Tol Jaksel

Megapolitan
Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Fakta Kasus Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang: Korban Disetubuhi lalu Dibunuh oleh Rekan Kerja

Megapolitan
Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Kronologi Jari Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Sampai Putus, Pelaku Diduga Mabuk

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Pembunuh Wanita Dalam Koper Ditangkap di Rumah Istrinya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com