Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Mereka yang Ikut Acara Silaturahim SBY dan Agus di Sentul

Kompas.com - 08/02/2017, 14:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

BOGOR, KOMPAS.com — Tim sukses pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur DKI Agus Harimurti Yudhoyono dan Sylviana Murni menggelar acara silaturahim di Sentul International Convention Center (SICC), Babakan Madang, Bogor, Jawa Barat, Rabu (8/2/2017).

Siapa saja yang ikut acara tersebut?

Peserta acaranya disebut sebagai paguyuban bersama Rakyat Tangguh Republik Wibawa (RTRW) dan Laskar Masyarakat Kreatif (LMK). Nama ini seperti dipelesetkan dari nama jabatan rukun tetangga (RT) atau rukun warga (RW) dan Lembaga Musyawarah Kelurahan (LMK).

Kompas.com mewawancarai sejumlah peserta yang hadir. Fitri Sabana (42) merupakan warga Kelurahan Kayu Putih, Pulogadung, Jakarta Timur. Sabana mengaku ikut acara ini karena diajak teman-temannya.

"Diajak teman aja," kata Sabana kepada Kompas.com, saat dijumpai di SICC, Bogor, Jawa Barat, Rabu siang.

Saat tiba, Sabana mengaku tidak tahu apa materi dan tujuan acara ini. "Ini makanya mau didengar, kalau bagus ya ikut," ujar Sabana.

Pria yang juga mengaku sebagai Ketua RT 05 RW 09 Pulomas itu mengatakan tidak bermaksud memengaruhi pemilih di tempat tinggalnya untuk memilih Agus-Sylvi dengan ikut acara ini. Sebab, ikut acara tersebut merupakan keinginan pribadi.

"Enggak, lebih individual aja, sekarang orang-orang pada pintar," ujar Sabana.

Menurut dia, tidak hanya RT, tetapi warga umum lainnya juga ikut acara ini. Ia mengaku ikut tidak mendapat pemberian uang. Dia hanya mendapat tumpangan gratis ke SICC menggunakan bus yang disediakan.

Yanto (47), pengurus di RW 02 Kelurahan Sunter Agung, Kecamatan Tanjung Priok, Jakarta Utara, mengungkapkan hal senada. Yanto mengaku tahu acara ini dari teman.

Di wilayahnya kemudian disediakan bus dari relawan Agus-Sylvi untuk menuju SICC. Dia mengaku datang atas nama sendiri, bukan atas nama RW. Yanto tak tahu-menahu soal adanya dugaan pembagian jam atau pemberian materi pada ikut acara tersebut.

"Enggak tahu, sejauh ini enggak ada," ujar Yanto di tengah berlangsungnya acara.

Joko (50), warga RT 11 RW 03, Jakarta Barat, ini mengatakan juga tidak mengetahui soal dugaan adanya pemberian materi.

Kompas.com/Robertus Belarminus Jam tangan ini beredar di lokasi silaturahmi cagub DKI Agus Harimurti Yudhoyono di Sentul, Bogor, Jawa Barat. Jam tersebut diduga dibagikan kepada peserta acara. Rabu (8/2/2017).
"Uang enggak, bus disediakan," ujar Joko.

Usup (30), warga Jakarta Timur, berseloroh, peserta yang ikut acara ini mendapat makan gratis.

Halaman:


Terkini Lainnya

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Pastikan Kesehatan Pantarlih Pilkada 2024, KPU DKI Kerja Sama dengan Dinas Kesehatan

Megapolitan
Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Usai Dilantik, Pantarlih Bakal Cek Kecocokan Data Pemilih dengan Dokumen Kependudukan

Megapolitan
Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Pedagang Perabot di Duren Sawit Sempat Melawan Saat Putrinya Hendak Membunuh, tapi Gagal

Megapolitan
Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Kesal karena Susah Temukan Alamat, Ojol Tendang Motor Seorang Wanita di Depok

Megapolitan
Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Pemeran Tuyul yang Dibakar Joki Tong Setan di Pasar Malam Jaktim Alami Luka Bakar 40 Persen

Megapolitan
Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Ayah Dibunuh Putri Kandung di Duren Sawit Jaktim, Jasadnya Ditemukan Karyawan Toko

Megapolitan
Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir 'Stunting' Meningkat

Kunjungan Warga ke Posyandu Berkurang, Wali Kota Depok Khawatir "Stunting" Meningkat

Megapolitan
Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Pengelola Istiqlal Imbau Pengunjung yang Pakai Bus Kirim Surat Agar Tak Kena Tarif Parkir Liar

Megapolitan
Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Jalan di Depan KPU Jakut Ditutup Imbas Rekapitulasi Ulang Pileg, Warga Keluhkan Tak Ada Sosialisasi

Megapolitan
Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Bus Pariwisata Digetok Rp 300.000 untuk Parkir di Depan Masjid Istiqlal, Polisi Selidiki

Megapolitan
RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

RSJ Marzoeki Mahdi Bogor Buka Pelayanan untuk Pecandu Judi Online

Megapolitan
Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Motif Anak Bunuh Ayah di Duren Sawit: Sakit Hati Dituduh Mencuri hingga Dikatai Anak Haram

Megapolitan
Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Fahira Idris: Bidan Adalah Garda Terdepan Penanggulangan Stunting

Megapolitan
Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Jaksa Minta Hakim Tolak Pembelaan Panca Pembunuh Empat Anak Kandung di Jagakarsa

Megapolitan
Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Pembunuh Pedagang Perabot di Duren Sawit Ternyata Anak Kandung Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com