Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ahok Ibaratkan Cagub Saingannya seperti Om dan Tante

Kompas.com - 11/02/2017, 07:57 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon gubernur DKI Jakarta nomor pemilih dua Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok menilai program yang dibuat paslon cagub-cawagub DKI Jakarta saingannya dilakukan hanya untuk menarik simpatik warga.

Ahok mencontohkan program kerja paslon cagub-cawagub DKI Anies-Baswedan-Sandiaga Uno terkait downpayment atau uang muka pembelian rumah murah sebesar nol persen.

Ahok menilai, program ini tak masuk akal mengingat rata-rata gaji warga menengah ke bawah yang terbilang kecil berkisar Rp 800.000 per bulan. Ahok yakin dengan gaji sekecil itu, warga sulit membayar cicilan rumah meski DP nya nol persen.

Ahok juga menyindir program anggaran Rp 1 milar bagi pengurus RW yang dijanjikan paslon nomor pemilih satu Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana Murni yang dinilai tak jelas.

"Mau dikasih Rp 1 miliar yang enggak jelas. Mau dikasih rumah yang murah padahal dicicil aja enggak mampu. Rp 800.000 gaji tiap bulan, gaji pas-pasan mana bisa cicil rumah Rp 800.000," ujar Ahok saat menyampaikan closing statement saat debat cagub-cawagub DKI Jakarta, Jumat (10/2/2017).

Ahok mengatakan, kedua paslon lawannya ibarat om dan tante yang memberikan seluruh kemauan terhadap seorang anak hanya untuk mencari perhatian. Ahok meminta kepada kedua paslon pesaingannya agar tidak menghalalkan segara cara dengan tujuan hanya untuk memenangkan Pilkada DKI.

"Tolonglah paslon satu dan tiga, ini ibarat seperti om tante yang datang ke rumah, dia pingin dapat simpati sama anak-anak kita, selalu semua diboleh-bolehin. Janganlah karena mau jadi gubernur, ini ibarat om dan tante merusak aturan yang dibuat oleh orangtua," ujar Ahok.

"Kami ingin warga DKI yang sudah kami didik dengan baik jangan dirusak hanya karena ingin jadi gubernur saja," kata Ahok lagi.

Kompas TV Pengaruh Debat Cagub DKI Terhadap Sikap Pemilih
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Truk Trailer Terbalik di Clincing akibat Pengemudinya Kurang Konsentrasi

Megapolitan
Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Penyidikan Tewasnya Taruna STIP di Tangan Senior Belum Final...

Megapolitan
Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Motor Warga Kampung Pugur Dicuri, Maling Beraksi Saat Korban Olahraga Pagi

Megapolitan
Longsor 'Teror' Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Longsor "Teror" Warga New Anggrek 2, Waswas Mencengkeram meski Tinggal di Perumahan Elite

Megapolitan
Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat pada Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com