JAKARTA, KOMPAS.com - Permukiman warga di Jalan Masjid Al-Makmur, Pejaten Timur, Jakarta Selatan, terendam banjir setinggi hingga dua meter pada Rabu (15/2/2017) malam. Air masuk ke permukiman warga sejak pukul 22.00 WIB dan baru surut pada pukul 05.00 WIB.
"Sekarang sudah surut, warga tinggal bersihin sampah sama lumpur aja ini," ujar Ketua RT 17/07 Pejaten Timur, Nanang, di lokasi, Kamis.
Ia menambahkan, wilayah tersebut terakhir kali banjir pada tahun 2014. Saat itu banjir sampai setinggi empat meter.
"Ini air kiriman, biasanya mau hujan tiga hari di sini juga enggak banjir," kata dia.
Nanang mengatakan, permukiman warga yang paling parah terendam banjir yang berada di dekat aliran sungai Ciliwung. Di lokasi itu ketinggian air mencapai 2 meter.
"Alhamdulillah, kalau rumah saya cuma 30 sentimeter. Soalnya rumah saya agak tinggi, tapi yang deket kali sampai 2 meter," kata Nanang.
Warga lainnya yang bernama Sugeng mengatakan, banjir kali ini terbilang cepat surutnya. Pada tahun 2014, air baru surut setelah 24 jam.
"Kalau airnya cepet surutnya, yang bikin lama itu bersihin lumpurnya," ucap dia.
Sugeng mengatakan, tidak ada warga yang mengungsi akibat banjir kali ini. Warga yang rumahnya terendam banjir, memilih bertahan di dalam rumahnya.
"Mayoritas kan warga sini rumahnya tingkat. Palingan pada naik ke atas kalau rumah bawahnya banjir," kata dia.
Saat ini warga sedang membersihkan lumpur akibat banjir tersebut. Warga juga terlihat membersihkan peralatan rumah tangga yang sempat terendam banjir.
Tak hanya lumput, banjir tersebut juga menyebabkan sampah berserakan di mana-mana. Petugas PPSU membantu warga membersihkan lumpur dan sampah yang berada di lokasi itu.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.