Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Suyanto: Ahok Tidak Mau Dipanggil "Bos"

Kompas.com - 15/03/2017, 15:21 WIB
Akhdi Martin Pratama

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Suyanto, menilai sosok Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok merupakan orang yang humoris. Suyanto merupakan mantan sopir Ahok semasa masih tinggal di Belitung Timur.

Menurut Suyanto, Ahok sering meledeknya saat di dalam mobil. Saat mengantar Ahok beraktifitas selalu dipenuhi dengan canda tawa.

"Dia tuh kalau ngeliat saya pasti tertawa, kata dia saya orang yang paling lucu. Dia sering ledekin saya, saya enggak ada masalah. Saya juga sering ngeledekin beliau," ujar Suyanto di kawasan Jalan Cemara, Jakarta Pusat, Rabu (15/3/2017).

Suyanto menjelaskan, Ahok tak pernah marah jika dia mengejek balik. Menurut dia, Ahok malah tertawa saya Suyanto mengejeknya. Bahkan, menurut Suyanto, Ahok tidak mau dipanggil "bos" oleh dirinya.

"Dia tidak mau dipanggil bos atau bapak, dia mau saya panggil dia tetap Ahok. 'Ah kamu Yan, panggil saya nama saja'," kata Suyanto menirukan percakapannya dengan Ahok.

Suyanto mengaku bekerja sebagai sopir keluarga Ahok sejak tahun 1989. Enam tahun berselang, dia memutuskan diri untuk pindah bekerja di PT Nur Indah Eka Persada.

Meski sudah tidak bekerja di keluarga Ahok, Suyanto mengaku kerap diminta untuk menyopiri ketika Ahok pulang ke Belitung Timur.

Ia mengaku, Ahok tak mau jika bukan dia yang mengemudikan mobilnya.

"Dia kalau saya bawa mobil enggak pernah bawel. Percaya aja sama saya," ucap dia. (Baca: Suyanto yang Buat Ahok, Hakim, dan Ruang Sidang Penuh Gelak Tawa)

Suyanto mengakui bahwa gaya bicara Ahok memang keras. Namun, menurut dia, Ahok berhati lembut.

"Orangnya emang bicaranya keras, itu sama kayak bapaknya. Orangnya disiplin. Saya kalau sopirin dia, jam 06.00 harus udah di rumahnya," kata Suyanto.

Tak hanya itu, menurut Suyanto, Ahok tak pernah bergaul dengan memandang golongan. Ia kerap memandang semua orang itu sederajat.

"Saya sering tidur di rumahnya dia, satu kamar. Dia nyuruh saya 'udah tidur sini aja', enggak beda-bedain orang miskin," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Ketimbang “Jogging Track”, RTH Tubagus Angka Diusulkan Jadi Taman Bermain Anak untuk Cegah Prostitusi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com