JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno ingin pelaksanaan Pilkada DKI Jakarta putaran kedua 19 April mendatang berjalan dengan adil dan jujur. Dia menyinggung tentang adanya kemenangan hampir mutlak salah satu pasangan calon di 489 TPS (Tempat Pemungutan Suara) pada Pilkada putaran pertama yang dianggap sebagai anomali.
"Jadi ada beberapa TPS, 489 jumlahnya, yang memang kami melihat kemenangan salah satu paslon itu di atas 97 persen, di mana hal itu sangat anomali dalam demokrasi manapun," kata Sandi saat ditemui pada acara deklarasi dukungan relawan Agus-Sylviana di Pesanggrahan, Jakarta Selatan, Sabtu (18/3/2017).
Sandi belum menjelaskan siapa salah satu paslon yang dimaksud dan TPS mana yang terjadi fenomena itu. Menurut dia, data yang seperti itu patut dicurigai lantaran sangat jarang ditemukan pada pilkada manapun selama ini. (Baca: Sandiaga Ungkapkan Keanehan Perolehan Suara di 400 TPS)
Sandi juga khawatir sebaran data yang seperti itu bisa terjadi akibat ada praktik kecurangan dari pihak tak bertanggung jawab. Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sandi memastikan pihaknya akan turut membantu petugas panwaslu untuk monitor proses pemungutan suara di putaran kedua nanti.
"(Pengawasan) akan kami lapis. Makanya kami minta seluruh masyarakat dan relawan untuk fokus di TPS-TPS tersebut," tutur Sandi.