Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jika Angkotnya Gratis, Sopir KWK Dapat Uang dari Mana?

Kompas.com - 22/03/2017, 22:23 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Transportasi Jakarta (Transjakarta) dan Koperasi Wahana Kalpika (KWK) baru saja menandatangani nota kesepahaman pada Rabu (22/3/2017). Isinya kesepakatan bahwa angkot-angkot KWK akan jadi angkutan pengumpan bagi layanan bus transjakarta.

Nantinya akan ada kartu khusus untuk pelanggan transjakarta agar bisa naik angkot KWK gratis pada waktu-waktu tertentu. Adanya layanan gratis ini tentu membuat sopir dilarang untuk menarik setoran dari penumpang.

Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono menjelaskan sistem pemasukan untuk sopir. Ia mengungkapkan, sistem integrasi yang berlaku dilakukan Transjakarta dengan cara menyewa angkot-angkot dari KWK. Uang sewa inilah yang kemudian digunakan KWK untuk membayar para sopirnya.

"Kita bikin standar pelayanan yang menguntungkan pengusaha. Sopirnya digaji juga. Nanti (besaran gajinya) kita akan atur dengan pengurus," kata Budi.

 

Baca: Ini Cara agar Penumpang Transjakarta Gratis Naik Angkot KWK

Budi belum bisa menyebutkan besaran sewa yang pihaknya bayarkan ke KWK. Sebab, ia menyebut penentuan besaran tarif harus dilakukan lewat lelang di Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP).

Jika pengumuman sudah tayang di situs e-katalog LKPP, maka pengurus KWK dapat mengurus tahapan penawaran hingga setujui oleh LKPP sehingga dapat dibayar oleh Transjakarta. 

"Karena kami perusahaan BUMD, tentu punya pertanggung jawaban supaya hitung-hitungannya ini benar. Karena itu kami manfaatkan di LKPP," ujar Budi.

 

Baca: Transjakarta Tandatangani MoU dengan KWK di Kantor Golkar, Mengapa?

Sementara itu, Ketua Umum KWK La Ode Djeni Hasmar menyatakan keputusan untuk berintegrasi dengan Transjakarta merupakan salah satu keputusan rapat anggota tahunan (RAT) kali ini.

Menurutnya, seluruh anggota dan pengurus KWK sudah sepakat untuk bekerja sama dengan Transjakarta.

"Kesepakatan ini bermakna besar bagi dua pihak. Transjakarta untung karena bisa melayani lebih banyak penumpang. Di sisi lain, sopir KWK tidak perlu pusing cari penumpang sendiri demi kejar setoran tiap hari," ujar La Ode.

Kompas TV Jalan Layang Ciledug-Tendean Beroperasi Mulai Juni 2017
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com