Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

200 Kendaraan Dinas Lingkungan Hidup DKI Jalani Uji Emisi

Kompas.com - 29/03/2017, 11:59 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta (dulu bernama Dinas Kebersihan DKI), Rabu (29/3/2017) ini, melaksanakan uji emisi terhadap kendaraan dinas operasional dan kendaraan pribadi pegawai di lingkungan DLH DKI.

Wakil Kepala Dinas Lingkungan Hidup DKI Jakarta, Ali Maulana Hakim, mengatakan, uji emisi hari ini dilakukan terhadap 200 kendaraan yang terdiri dari 80 kendaraan dinas operasional dan 120 kendaraan pribadi pegawai DLH DKI. Uji emisi dilakukan langsung di kantor DLH DKI.

"Hari ini rencananya sekitar 200 kendaraan karyawan dan dinas operasional yang kami uji emisi," kata Ali kepada wartawan di kantor DLH DKI, Jalan Mandala V, Cililitan, Jakarta Timur, Rabu.

Ia mengatakan, tujuan pelaksanaan uji emisi tersebut yakni untuk mendukung Progam Langit Biru, demi mengendalikan dan mencegah pencemaran udara dan mewujudkan perilaku sadar lingkungan, khususnya dari sumber bergerak kendaraan bermotor.

"Penerapan program ini harus kami contohkan di lingkungan kami terlebih dahulu sebagai teladan kepada masyarakat," ujar Ali.

Tujuan lain adalah dalam rangka penerapan program parkir khusus di kantor DLH DKI hanya untuk kendaraan yang telah lulus uji emisi. Hal itu juga merupakan kelanjutan dari uji emisi yang dilakukan terhadap kendaraan operasional truk sampah milik DLH DKI, yang sebelumnya sudah dilakukan di TPST Bantar Gebang, Bekasi.

"Sebelumnya di Bantar Gebang, dari 1.200 truk sampah kami, yang sudah diuji emisi ada 352 kendaraan, dan 93 persennya lulus uji emisi," ujar Ali.

Pihaknya berencana untuk menyelesaikan seluru uji emisi terhadap kendaraan operasional truk sampah. Namun, Ali tidak bisa memprediksi kapan seluruh uji emisi truk sampah bisa selesai. Sebab waktu pelaksanaan uji emisi untuk truk sampah milik DLH DKI juga diatur agar tidak mengganggu operasional DLH DKI dalam mengangkut sampah.

"Sisanya tetap berlanjut secara bertahap supaya tidak bisa ganggu operasional. Jadi kemungkinan (yang truk sampah uji emisinya) kami lakukan di Bantar Gebang," ujar Ali.

Ia mengatakan, kendaraan yang hari ini lulus uji emisi akan ditempelkan stiker tanda lulus uji emisi dan dilengkapi kartu lulus uji emisi. Uji emisi hari ini bekerja sama dengan PT Astra International Daihatsu dan PT Astra International Tbk.

Ali berharap, upaya pihaknya melakukan uji emisi untuk kendaraan dinas operasional dan pegawai, bisa diikuti oleh SKPD lainnya di lingkungan Pemprov DKI.

"Termasuk mengajak perusahaan dan perkantoran swasta ikut menguji emisi kendaraan-kendaraannya," ujar Ali.

Pelaksanaan uji emisi tersebut mengacu pada Peraturan Gubernur Provinsi DKI Jakarta Nomor 31 Tahun 2008 tentang Ambang Batas Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com