Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Djarot Bilang Mereka Dihambat Isu SARA di Putaran Pertama Pilkada DKI

Kompas.com - 02/04/2017, 20:24 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Dalam program Rosi di Kompas TV pada Minggu (2/4/2017) malam, calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan dua Djarot Saiful Hidayat menyampaikan dua penyebab hasil putaran pertama berbanding terbalik dengan hasil survei tingkat kepuasan yang baik atas kinerja Ahok-Djarot.

Pemandu acara, Rosiana Silalahi, menanyakan mengapa hasil Pilkada DKI putaran pertama tidak sejalan degan hasil survei bahwa mayoritas warga puas dengan kinerja Ahok-Djarot.

Djarot mengatakan bahwa faktor pertama yang menyebabkan tingkat elektabilitas dia dan pasangannya Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok  tidak sebanding dengan tingkat kepuasan yang dialami warga atas kinerja mereka adalah masalah isu SARA (suku, agama, ras, dan antar golongan).

"Saya merasakan faktor yang dimainkan, mohon maaf, politisasi persoalan SARA. Ini yang selaku dihembuskan di bawah," kata Djarot dalam acara yang digelar pada Minggu (2/4/2017) malam.

Baca juga: Anies dan Sandiaga Tak Hadir di Acara Debat Kompas TV

Acara itu sendirinya sedianya merupakan debat antara pasangan calon. Namun pasangan calon nomor pemilihan tiga, Anies Baswedan dan Sandiaga Uno, tidak muncul ketika acara dimulai.

Menurut Djarot, ada ketakutan dan keenggan warga menentukan pilihan ke pasangan nomor pemilihan dua.

"Makanya, saya sampaikan ini memilih pemimpin pemerintahan bukan pemimpin agama," ujar Djarot.

Isu kedua yang dihembuskan, lanjut Djarot, ialah masalah penggusuran. Menurut Djarot, di tingkat masyarakat Basuki-Djarot dianggap tukang gusur.

"Saat saya masuk pemukiman pertanyaannya selalu Pak di sini jangan digusur. Dua isu ini selalu kami terima," ujar Djarot.

Rosi bertanya isu mana yang paling memukul Ahok-Djarot dari dua isu tadi.

"Jujur masalah agama, SARA," jawab Djarot.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Prabowo-Gibran Belum Dilantik, Pedagang Pigura: Belum Berani Jual, Presidennya Masih Jokowi

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Sendiri Pakai Senpi

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

2 Pria Rampok Taksi Online di Jakbar, Leher Sopir Dijerat dan Ditusuk

Megapolitan
Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Polisi Periksa Kejiwaan Orangtua yang Buang Bayi ke KBB Tanah Abang

Megapolitan
Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Golkar Buka Peluang Lanjutkan Koalisi Indonesia Maju pada Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Di Tanah Tinggi Hampir Mustahil Menyuruh Anak Tidur Pukul 10 Malam untuk Cegah Tawuran

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com