JAKARTA, KOMPAS.com - Program integrasi bus Transjakarta dengan angkutan umum seperti Koperasi Wahana Kalpika (KWK) sering disebut mirip dengan program OK-Otrip milik pasangan calon Anies Baswedan-Sandiaga Uno.
Direktur Utama PT Transjakarta Budi Kaliwono pun menceritakan proses awal rencana integrasi itu.
"Jadi program ini sudah kami lakukan sejak tahun lalu, puncaknya habis lebaran. Kami mengadakan pertemuan dengan mereka di satu tempat, ada Transjakarta dan KWK dan dari situ muncul ide-ide," ujar Budi di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Senin (3/4/2017).
Budi mengatakan, PT Transjakarta awalnya ingin memanfaatkan bus yang berukuran lebih besar sebagai pengumpan ke permukiman warga.
Baca: Integrasi dengan Transjakarta, Angkutan KWK Untung atau Buntung?
Budi mengatakan bus-bus mereka lebih nyaman. Namun, pengadaan bus-bus tersebut masih terhambat di karoseri.
"Nah padahal KWK kan juga melayani setiap hari sekarang. Jadi kenapa kami harus tunda kalau ini juga pelayanan?" ujar Budi.
Akhirnya rencana menggunakan angkutan KWK sebagai angkutan pengumpan bus Transjakarta pun dilaksanakan. Budi mengatakan pihaknya tetap netral dalam pilkada ini.
"Saya enggak memihak kemanapun. Tapi buat kami ide itu bisa saja sama. Tapi saat implementasi, eksekusi yang memang menjadi hal penting juga," ujar Budi.
Baca: Integrasi Transjakarta-Angkot, Apa Bedanya dengan OK OTRIP Anies-Sandi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.