Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandi Ingin "Tweet Jahat" Jadi Inovasi Politik dan Gaet Pemilih Milenial

Kompas.com - 12/04/2017, 14:41 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno meyakini gaya kampanye melalui media sosial seperti yang mereka lakukan lewat program membaca "Tweet Jahat" akan jadi inovasi politik.

"Tweet Jahat adalah inovasi untuk menjawab kenyinyiran dan kerasnya komentar-komentar di Twitter yang kadang kita harus tanggapi sesuai dengan proporsinya. Sebuah jawaban atas isu-isu dikemukakan netizen. Mudah-mudahan ini jadi suatu inovasi politik," kata Sandi di Cilincing, Jakarta Utara, Rabu (12/4/2017).

Pada program baca Tweet Jahat, pasangan Anies dan Sandi memberikan respons atas netizen yang kontra (haters) terhadap mereka.

Baca: LSI Denny JA: Pengguna Medsos Puas Kinerja Ahok, tetapi Pilih Anies

Menurut Sandi, sampai sejauh ini program Tweet Jahat cukup efektif menggaet pemilih muda. Sandi melontarkan hal itu berdasarkan hasil survei yang dilakukan pihaknya.

"Berdasarkan survei internal, (pemilih) generasi milenial kami unggul. Buat kami itu sebuah hasil dari pendekatan kami. Kami harus kerja keras ini ada 7 hari lagi ke depan," ujar Sandi.

Pasangan Anies-Sandi sudah aktif berkampanye melalui program Tweet Jahat di media sosial sejak putaran pertama lalu. Belakangan, Ahok-Djarot juga getol berkampanye di medsos.

Cara yang dilakukan pun hampir sama dengan yang dilakukan Anies-Sandi, yakni merespons netizen. Bedanya, Ahok-Djarot merespons netizen yang mempertanyakan program, bukan merespons haters seperti yang dilakukan Anies-Sandi.

Baca: Anies: Jumlah Kami Kalah di Medsos karena Tidak Pakai Buzzer

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com