Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga: Saya Punya Saham dan Tabungan yang Banyak Sekali

Kompas.com - 18/04/2017, 21:15 WIB
Alsadad Rudi

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Calon wakil gubernur DKI Jakarta nomor pemilihan tiga Sandiaga Uno mengaku sempat berbincang dengan Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasyir beberapa waktu lalu.

Pada kesempatan itu, Sandi meminta saran dari Haedar mengenai bolehkah ia menyumbangkan seluruh gajinya sebagai pejabat untuk orang yang tidak mampu.

Menurut Sandi, Haedar tak menyetujui jika pejabat tidak mengambil gajinya. Karena hal itu dinilainya bisa berpotensi membuat pejabat itu menerima pemasukan tidak resmi dari pihak-pihak yang ingin memanfaatkannya.

"Saya sempat diskusi sama Haidar Nasir. Karena Pak Haidar sangat tidak setuju kalau ada pejabat yang bilang semua gaji untuk kaim dhuafa, nanti hidupnya bagaimana," kata Sandi saat ditemui di rumah orang tuanya di Jalan Galuh II, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Selasa (18/4/2017).

Baca: Sandiaga Habiskan Rp 108 Miliar Selama Pilkada DKI

Kepada Haedar, Sandi menyatakan keputusannya maju di dunia politik sebagai bentuk pengabdian pada masyarakat setelah sekian tahun bergelut dalam dunia bisnis.

Ia juga menyebut sudah punya pemasukan dari saham-saham yang dimilikinya di beberapa perusahaan.

Setelah mendengar penjelasan itu, Sandi menyebut Haedar bisa memaklumi dan memperbolehlan keinginannya untuk tidak mengambil gajinya jika nantinya menjabat sebagai Wakil Gubernur DKI.

"Saya cerita kasus saya, saya punya saham dan tabungan yang banyak sekali. Saya bilang boleh enggak. (Kata Haedar) kalau khusus Sandi diperbolehkan," ujar Sandi.

Baca: Sandi Mengaku Kekayaannya Bertambah Selama Maju pada Pilkada DKI 2017

Berdasarkan laporan harta kekayaan pejabat negara (LHKPN) pada 29 September 2016, Sandi tercatat memiliki rotal kekayaan mencapai Rp 3.856.763.292.656 (Rp 3,8 triliun) dan 10.347.381 dollar AS.

Sandi menyatakan jika dirinya nantinya terpilih menjadi wakil gubernur, dirinya akan menyumbangkan seluruh gaji, tunjangan, dan kompensasi yang diterimanya untuk warga miskin.

Kompas TV Cari Tahu Asal-usul Dana Kampanye Pilkada DKI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Pria Diduga ODGJ Lempar Batu ke Kepala Ibu-ibu, Korban Jatuh Tersungkur

Megapolitan
Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Positif Narkoba

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Sabtu dan Besok: Tengah Malam Berawan

Megapolitan
Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Pencuri Motor yang Dihakimi Warga Pasar Minggu Ternyata Residivis, Pernah Dipenjara 3,5 Tahun

Megapolitan
Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Aksinya Tepergok, Pencuri Motor Babak Belur Diamuk Warga di Pasar Minggu

Megapolitan
Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Polisi Temukan Ganja dalam Penangkapan Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez

Megapolitan
Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Bukan Hanya Epy Kusnandar, Polisi Juga Tangkap Yogi Gamblez Terkait Kasus Narkoba

Megapolitan
Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Diduga Salahgunakan Narkoba, Epy Kusnandar dan Yogi Gamblez Ditangkap di Lokasi yang Sama

Megapolitan
Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Anies-Ahok Disebut Sangat Mungkin Berpasangan di Pilkada DKI 2024

Megapolitan
Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Pria yang Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Cengkareng Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Disuruh Beli Rokok tapi Tidak Pulang-pulang, Ternyata AF Diamuk Warga

Megapolitan
Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Korban Pelecehan Payudara di Jaksel Trauma, Takut Saat Orang Asing Mendekat

Megapolitan
Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Dilecehkan Pria di Jakbar, 5 Bocah Laki-laki Tak Berani Lapor Orangtua

Megapolitan
Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Rute Transjakarta 12C Waduk Pluit-Penjaringan

Megapolitan
Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com