Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

DPT Pemilih di TPS di Lokasi Gusuran Bukit Duri Menurun

Kompas.com - 19/04/2017, 13:40 WIB
Robertus Belarminus

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Daftar Pemilih Tetap (DPT) warga yang menggunakan hak pilihnya di tempat pemungutan suara (TPS) 53 di Bukit Duri, Tebet, Jakarta Selatan menurun dibandingkan pada putaran pertama Pilkada DKI 2017.

Ketua Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) 53, Husein Gunawan mengatakan, ada penurunan sedikit pada jumlah DPT di TPS ini dari putaran pertama 533 DPT menjadi 527 DPT atau turun sebanyak 6 DPT.

Penurunan menurutnya karena adanya warga yang pindah di relokasi ke rusun dan meninggal dunia.

"Jadi yang dulu waktu pendataannya ada yang pindah ke Rusun Rawa Bebek," kata Husein, kepada Kompas.com, di TPS 53, Rabu (19/4/2017).

Husein mengatakan, pada putaran pertama lalu pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno unggul di TPS 53 ini. Pasangan Ahok-Djarot menempel di posisi kedua.

"Selisih sekitar seratusan," ujar Husein.

Hari ini TPS yang berdiri di lahan bekas penggusuran untuk normalisasi Sungai Ciliwung itu dijaga dua orang polisi dan seorang prajurit TNI. Husein mengatakan kondisi TPS 53 aman dan tidak ada kelompok-kelompok yang hendak melakukan intimidasi.

"Enggak ada, aman," ujar Husein.

Baca: Sejumlah TPS Pilkada DKI Tak Pasang Informasi DPT dan Visi Misi Paslon

Pantauan Kompas.com, TPS 53 terlihat dibangun dari tenda. TPS ini berdiri di jalan inspeksi di samping tanggul normalisasi yang belum lama jadi. Dekorasinya biasa saja, dengan sekeliling dipasangi tirai putih dan kuning dengan rumbai-rumbai berwarna merah kuning.

Bangku tempat duduk yang disediakan merupakan bangku plastik. Saat ini proses pencoblosan sudah selesai dan KPPS sedang mempersiapkan melakukan perhitungan suara. Sejumlah warga duduk depan TPS untuk menyaksikan jalannya perhitungan suara.

Kompas TV Musibah banjir masih melanda sejumlah wilayah di tanah air. Dari Ibu Kota, banjir yang melanda kawasan Bukit Duri, Kampung Melayu Kecil, sudah mulai surut. Warga pun kini tengah membersihkan lumpur bekas banjir yang mengotori tempat tinggal mereka. Banjir sempat membuat warga Kampung Melayu Kecil tidak bisa beraktivitas. Banjir yang sempat melanda Bukit Duri di Kampung Melayu Kecil, akibat derasnya hujan yang turun di Bogor. Debit air di Bendungan Katulampa pun tidak bisa menampung volume air sehingga Kali Ciliwung meluap dan membanjiri Kampung Melayu Kecil, Bukit Duri.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Upaya Mencari Titik Terang Kasus Junior Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Pelaku Pembunuhan Kakak Tiri di Medan Serahkan Diri ke Polresta Bogor

Megapolitan
Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki 'Gue Orang Miskin'...

Cerita Warga Trauma Naik JakLingko, Tegur Sopir Ugal-ugalan Malah Diteriaki "Gue Orang Miskin"...

Megapolitan
Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Pendisiplinan Tanpa Kekerasan di STIP Jakarta Utara, Mungkinkah?

Megapolitan
STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

STIP Didorong Ikut Bongkar Kasus Junior Tewas di Tangan Senior

Megapolitan
Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir di Minimarket dan Simalakama Jukir yang Beroperasi

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Kuasa Hukum Berharap Ada Tersangka Baru Usai Pra-rekonstruksi

Megapolitan
Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Cerita Farhan Kena Sabetan Usai Lerai Keributan Mahasiswa Vs Warga di Tangsel

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini, 7 Mei 2024 dan Besok: Nanti Malam Hujan Ringan

Megapolitan
Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Provokator Gunakan Petasan untuk Dorong Warga Tawuran di Pasar Deprok

Megapolitan
Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Tawuran Kerap Pecah di Pasar Deprok, Polisi Sebut Ulah Provokator

Megapolitan
Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Tawuran di Pasar Deprok Pakai Petasan, Warga: Itu Habis Jutaan Rupiah

Megapolitan
Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Sebelum Terperosok dan Tewas di Selokan Matraman, Balita A Hujan-hujanan dengan Kakaknya

Megapolitan
Kemiskinan dan Beban Generasi 'Sandwich' di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Kemiskinan dan Beban Generasi "Sandwich" di Balik Aksi Pria Bayar Makan Seenaknya di Warteg Tanah Abang

Megapolitan
Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon 'Debt Collector'

Cerita Warga Sempat Trauma Naik JakLingko karena Sopir Ugal-ugalan Sambil Ditelepon "Debt Collector"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com