Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Pasukan Merah" Butuh Waktu 12 Hari untuk Membangun Satu Unit Rumah

Kompas.com - 28/04/2017, 18:12 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator program bedah rumah dari PT Tatalogam Lestari, Bari mengatakan, lamanya penyelesaian rumah yang masuk dalam program bedah rumah Pemprov DKI bergantung pada luas lahan bangunan.

Bari mencontohkan rumah tipe 21 yang menjadi desain rumah untuk program bedah rumah di Jalan Cilincing Lama I, Jakarta Utara. Normalnya, rumah dengan tipe ini memerlukan waktu pengerjaan selama 12 hari dengan waktu pengerjaan dari pukul 08.00 WIB hingga 17.00 WIB setiap harinya.

"Kalau tipe 21 kalau enggak lembur normal 12 hari jadi. Itu kondisi lantai sudah ada," ujar Bari di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat (28/4/2017).

Selain itu, ketersediaan bahan bangunan juga berpengaruh terhadap waktu pengerjaan. Bari mengatakan, ketidaktersediaan bahan bangunan jadi alasan mengapa belum dikerjakannya 10 rumah yang telah masuk dalam program bedah rumah.

KOMPAS.com/GARRY ANDREW LOTULUNG Pasukan pelangi saat menghancurkan bangunan rumah warga untuk program bedah rumah di Jalan Cilincing Lama, Cilincing, Jakarta Utara, Senin (17/4/2017). Pemprov DKI Jakarta memilih kawasan Cilincing sebagai lokasi peluncuran program bedah rumah karena wilayah tersebut merupakan salah satu kelurahan dengan jumlah masyarakat miskin terbanyak di Jakarta Utara.
Padahal, 10 rumah itu telah dibongkar sejak 17 April lalu. Kamis lalu, bahan bangunan untuk empat rumah telah didatangkan. Itu mengapa baru hari ini "Pasukan Merah" yang ditugaskan untuk membangun rumah mulai melakukan pengerjaan rumah.

Bari mengatakan, pembangunan rumah akan dilakukan secara bertahap. Setelah 10 rumah, ada 73 rumah lagi yang akan dibangun di daerah Cilincing. Bari mengatakan, pasukan merah berasal dari PT Tatalogam.

Baca: "Pasukan Merah" untuk Bedah Rumah Bukan Berasal dari Pemprov DKI

Petugas ini telah dibentuk sejak dua tahun lalu. Selain mengerjakan program bedah rumah milik Pemprov DKI, pasukan merah juga pernah membangun rumah bekerjasama dengan Pemerintah Kota Tangerang.

"Seluruh petugas tersebut telah ditraining dan ahli di bidangnya," ujar Bari.

Program bedah rumah yang dicanangkan Pemprov DKI telah dilakukan sejak 17 April. Ada sebanyak 83 rumah yang telah masuk dalam program bedah rumah.

Kompas TV Apa yang Djarot Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com