Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Janji Bina Pedagang Asongan di Kawasan Ancol

Kompas.com - 04/05/2017, 21:43 WIB
Nibras Nada Nailufar

Penulis


JAKARTA, KOMPAS.com -
Belasan pedagang asongan dari Ancol, Jakarta Utara, mengeluh kepada Calon Wakil Gubernur DKI Jakarta, Sandiaga Uno, perihal larangan berjualan di dalam kawasan Ancol.

Ketua Komunitas Pedagang Ancol (Kopeka) Muhammad Solihin mengatakan dia dan sekitar 50 pedagang lainnya merupakan warga sekitar yang mencari nafkah dengan berjualan mainan anak dan aksesori ponsel di dalam kawasan Taman Impian Jaya Ancol.

"Bagi Ancol bukan ancaman, bagi pengunjung juga membantu. Kami sehari-hari dagang di situ turun-temurun dan enggak bisa dilegalkan," kata Solihin, di Posko Relawan, Melawai, Jakarta Selatan, Kamis (4/5/2017).

Adapun Gugun dari Urban Poor Consortium (UPC) mengaku telah melakukan berbagai upaya demi memperjuangkan pedagang agar diperbolehkan berjualan di Ancol. Mereka telah mengajukan proposal hingga berusaha menemui pengelola.

PT Pembangunan Jaya Ancol disebut sudah pernah memfasilitasi dengan menyediakan peti kemas sebagai tempat berjualan. Namun, konsep penempatan pedagang asongan itu dianggap tidak cocok karena sepi pembeli.

"Tapi tidak cocok dan malah diperjualbelikan ke orang lain," ucap Gugun.

(baca: Warga Ancol "Curhat" ke Anies soal Sengketa Tanah dengan Pelindo II)

Selama ini pedagang harus berjualan secara sembunyi-sembunyi, dan tak jarang dagangan disita saat terjaring razia petugas keamanan.

Jumlah pedagang asongan di dalam kawasan Ancol diperkirakan mencapai 300 orang yang berasal tidak hanya dari Kopeka, namun juga dari Yayasan Darul Hidayah, dan lainnya.

Menanggapi keluhan itu, Sandiaga mengatakan di Disneyland di Tokyo atau Hong Kong terdapat banyak pedagang keliling yang menjual suvenir dan membantu pengunjung berfoto.

Dia kemudian berjanji akan meminta tim pakarnya meninjau ke lokasi dan mencarikan solusi terbaik untuk pedagang asongan yang ingin berjualan di dalam kawasan Ancol.

"Intinya gini, teman-teman bersedia dibina, dicakepin, dan kami buat suatu kerja sama sama komunitasnya, siap kan?" ujar Sandiaga.

Kompas TV Tata Kelola Jakarta Berikutnya Ditangan Anies-Sandi (Bag 2)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RN Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com