Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Keluhkan Lamanya Pengerjaan Program Bedah Rumah

Kompas.com - 05/05/2017, 17:38 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Sejumlah pemilik rumah merasa terbebani dengan lamanya pengerjaan bedah rumah oleh Pemprov DKI Jakarta terhadap rumah milik mereka. Soalnya,  semakin lama pengerjaam, semakin besar pula biaya kontrakan yang harus ditanggung pemilik rumah karena harus menunggu rumah selesai dibangun.

Hal itu dirasakan Sulastri, warga Cilincing yang rumahnya masuk dalam program bedah rumah. Sulastri sebelumnya menyampaikan rasa syukurnya bahwa Pemprov DKI mau memperbaiki rumah miliknya yang tak layak huni. Rumah Sulastri sebelumnya sering kebanjiran dan bocor jika musim hujan tiba.

Namun Sulastri mengatakan, ia juga harus realistis bahwa ada uang yang harus dikeluarkan untuk membiayai kontrakan setiap bulannya. Biaya kontrakan yang dihuninya saat ini Rp 700.000 per bulan.

Sulastri sudah tinggal kontrakan hampir sebulan. Suaminya yang bekerja serabutan dan Sulastri hanya ibu rumah tangga. Ia mengaku telah berhutang kepada tetangganya untuk bisa menyewa kontrakan tersebut.

Ia menanyakan kepada petugas PPSU kepastian waktu penyelesaian bedah rumah miliknya. Namun petugas PPSU tidak bisa memastikan hal tersebut.

"Sekarang tingal di rumah kontrak. Bilangnya lima hari selesai tapi sekarang sudah sebulan. Mungkin banyak yang dibedah. Dibilang keberatan ya yang di kontrakan," ujar Sulastri saat ditemui di kontrakannya, Kelurahan Cilincing, Jumat (5/5/2017).

"Mudah-mudahan cepat selesai. Saya sih enggak minta rumahnya cantik, yang penting bisa ditempati saja," ujar Sulastri.

Warga lainnya, Witi berharap rumah yang telah ditempatinya selama 30 tahun itu bisa segera selesai dibangun. Witi mengontrak rumah selama tiga minggu terakhir tepat di samping rumah miliknya yang sedang dibangun.

Biaya sewa rumah selama sebulan sebesar Rp 700.000. Selain itu, ia juga harus mengeluarkan uang untuk biaya anaknya yang baru lahir. Witi berharap agar rumah tersebut selesai sebelum Lebaran.

"Tidak ada dijanjikan, tapi mudah-mudahan selesai Lebaran. Kami juga enggak bisa memaksa ya untuk cepat selesai. Kan pengerjaan bertahap," ujar Witi.

Saat ini, pengerjaan rumah sudah dalam tahap pemasangan atap dan pemasangan tembok. Diperkirakan bangunan rumah akan rampung dalam sepekan.

Program bedah rumah oleh Pemprov DKI mulai dilaksanakan pada 17 April. Saat itu ada 10 rumah yang diratakan untuk dibangun kembali.

Baca juga: Didesak Selesaikan Program Bedah Rumah, Djarot Minta Taufik Tinjau Langsung ke Cilincing

Kompas TV Apa yang Djarot Lakukan Untuk Kesehatan Warga Jakarta?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Motor dan STNK Mayat di Kali Sodong Raib, Keluarga Duga Dijebak Seseorang

Megapolitan
Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Terganggu Pembangunan Gedung, Warga Bentrok dengan Pengawas Proyek di Mampang Prapatan

Megapolitan
Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Ponsel Milik Mayat di Kali Sodong Hilang, Hasil Lacak Tunjukkan Posisi Masih di Jakarta

Megapolitan
Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Pakai Seragam Parkir Dishub, Jukir di Duri Kosambi Bingung Tetap Diamankan Petugas

Megapolitan
Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada 'Study Tour' ke Luar Kota

Sekolah di Tangerang Selatan Disarankan Buat Kegiatan Sosial daripada "Study Tour" ke Luar Kota

Megapolitan
RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

RS Bhayangkara Brimob Beri Trauma Healing untuk Korban Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana

Megapolitan
KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Tegaskan Caleg Terpilih Harus Mundur jika Mencalonkan Diri di Pilkada 2024

Megapolitan
Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Pemilik Mobil yang Dilakban Warga gara-gara Parkir Sembarangan Mengaku Ketiduran di Rumah Saudara

Megapolitan
Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Sebelum Ditemukan Tak Bernyawa di Kali Sodong, Efendy Pamit Beli Bensin ke Keluarga

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Pemprov DKI Diminta Prioritaskan Warga Jakarta dalam Rekrutmen PJLP dan Tenaga Ahli

Megapolitan
Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Polisi Kesulitan Identifikasi Pelat Motor Begal Casis Bintara di Jakbar

Megapolitan
Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Parkir Sembarangan Depan Toko, Sebuah Mobil Dilakban Warga di Koja

Megapolitan
Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Terminal Bogor Tidak Berfungsi Lagi, Lahannya Jadi Lapak Pedagang Sayur

Megapolitan
Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Duga Ada Tindak Pidana, Kuasa Hukum Keluarga Mayat di Kali Sodong Datangi Kantor Polisi

Megapolitan
Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar 'Video Call' Bareng Aipda Ambarita

Dijenguk Polisi, Casis Bintara yang Dibegal di Jakbar "Video Call" Bareng Aipda Ambarita

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com