JAKARTA, KOMPAS.com- Ketua Yayasan Makam Mbah Priok, Wahyu menyampaikan, pihaknya mengizinkan acara "Malam 1000 Cahaya" diadakan di kawasan tersebut pada Sabtu (20/5/2017) malam.
Namun, ada beberapa persyaratan yang harus dipatuhi peserta "Malam 1000 Cahaya".
Adapun syaratnya, lanjut Wahyu, warga yang hadir hanya boleh menyalakan lilin saat menyanyikan lagu "Indonesia Raya". Setelah itu lilin harus dipadamkan.
"Kalau dibilang enggak mengizinkan gimana, enggak juga gimana. Boleh bakar lilin asal tertib karena ini tempat ibadah bukan Tugu Proklamasi," ujar Wahyu saat ditemui Kompas.com di Makam Mbah Priok, Jakarta Utara, Kamis (18/5/2017).
Baca: Sabtu Pekan Ini, Malam 1000 Cahaya Digelar di Makam Mbah Priok
Wahyu juga meminta agar niat penyalaan lilin bukan sebagai simbol solidaritas terhadap Ahok, tapi dimaknai sebagai kegiatan kebersamaan.
"Bukan dimaknainya untuk Pak Ahok, tapi simbol kebersamaan," ujar Wahyu.
Wahyu mengatakan, pihak yayasan tidak mengizinkan untuk diadakan kegiatan musik di kawasan tersebut. Adapun rencananya, kegiatan itu akan dihadiri sejumlah penyanyi ternama.
Baca: Kisah Relawan Ahok yang Setia Menunggu di Mako Brimob
"Puisi boleh untuk renungan," ujar Wahyu.
Kegiatan yang digagas oleh kelompok yang mengatasnamakan diri sebagai Solidaritas Rakyat Indonesia untuk Keadilan itu dalam rangka memperingati hari Kebangkitan Nasional serta aksi solidaritas terhadap Gubernur non-aktif DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok.
Selain acara "Malam 1000 cahaya" kegiatan ini juga akan dibarengi dengan shalawat dan doa lintas agama.
Informasi yang didapatkan dari Kepala Biro KDH dan KLN DKI Jakarta Muhammad Mawardi, Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat juga akan menghadiri acara tersebut.