Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini yang Harusnya Dilakukan Saat Lihat Wanita Nyaris Bugil di Mangga Besar

Kompas.com - 08/06/2017, 08:55 WIB
Dian Maharani

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang perempuan yang nyaris bugil di kawasan Mangga Besar, Jakarta Barat, ramai diperbincangkan setelah videonya viral di media sosial.

Dalam video itu tampak perempuan tersebut tengah berbelanja di apotek. Kemudian, dia melewati kerumunan warga di depan lorong apotek dan berjalan terburu-buru untuk menaiki taksi berwarna hitam yang sudah menunggunya.

Beberapa hari setelah video itu tersebar, kepolisian setempat mencari keberadaan perempuan tersebut. Perempuan itu akhirnya diketahui berinisial VM dan dijemput polisi di apartemen di kawasan Setiabudi, Jakarta Selatan.

Berbagai tanggapan warganet dengan cepat meluncur ke kolom-kolom komentar di media sosial. Sejumlah komentar negatif diberikan kepada perempuan itu. Namun, banyak pula yang menyayangkan tindakan si perekam video.

Baca: Dokter Jiwa hingga Gizi Klinik Tangani Wanita yang Nyaris Bugil

Dokter spesialis kedokteran jiwa dari Rumah Sakit Omni, Andri, mengatakan, masyarakat tidak seharusnya merekam perempuan yang nyaris tanpa pakaian itu.

Andri menyayangkan tindakan masyarakat yang merekam video tersebut, kemudian menyebarkannya di media sosial.

"Jangan divideokan, difoto. Baiknya kita bantu memberikan dia pakaian kek, selendang kek, diberi penutup agar tidak terlihat seperti itu," kata Andri, kepada Kompas.com.

Menurut Andri, masyarakat seharusnya bisa memikirkan dampak negatifnya. Bila dianggap mengganggu ketertiban umum, bisa dilaporkan ke polisi.

VM diduga mengalami gangguan jiwa. Dari hasil pemeriksaan polisi, VM positif mengonsumsi obat penenang.

Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Roycke Harry Langie mengatakan, berdasarkan keterangan keluarga, VM pernah berobat di rumah sakit pada 2014 karena mengalami gangguan jiwa.

Baca: Tahun 2014, VM Pernah Berobat di RS karena Gangguan Jiwa

Saat ini, VM tengah menjalani perawatan di RS Polri. Ia telah mendapat serangkaian pemeriksaan kesehatan jiwa.

Kepala Bidang Pelayanan Medik dan Perawatan RS Polri dr Yayok Witarto mengatakan, kondisi VM menunjukkan adanya gangguan jiwa. VM kerap gelisah dan kontak dengan orang lain kurang baik.

Andri menjelaskan, seseorang dengan gangguan jiwa bisa saja melakukan hal-hal di luar kendalinya jika mengalami gejala psikotik, seperti berhalusinasi.

Halaman:


Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com