Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengemudi: Semua yang Ikut Aksi Merupakan "Driver" GrabCar

Kompas.com - 06/07/2017, 20:22 WIB
David Oliver Purba

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Perwakilan pengemudi GrabCar, Nur Adim, membantah pernyataan manajemen PT Grab Indonesia yang menyebut mayoritas pengunjuk rasa pada Selasa (4/7/2017) lalu bukan merupakan mitra pengemudinya.

Adim menjamin bahwa semua pengunjuk rasa yang hadir saat itu merupakan mitra pengemudi Grab Indonesia.

"Tidak ada itu (tidak benar). Saya jamin (yang ikut aksi) semuanya driver Grab," ujar Adim saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/7/2017).

(Baca juga: Pengemudi Grab Keluhkan Penumpang yang Palsukan Titik Antar Jemput)

Pada Selasa lalu, sejumlah pengemudi GrabCar berunjuk rasa di depan kantor Grab Indonesia di Pademangan, Jakarta Utara.

Para pengemudi meminta kejelasan terkait pemutusan kemitraan atau suspend yang dilakukan oleh manajemen Grab.

Adapun Adim mengakui bahwa saat unjuk rasa, ada sebagian pengemudi yang tidak mengalami suspend.

Adim mengatakan, apa yang dilakukan oleh para pengemudi merupakan bentuk solidaritas membela rekannya sesama pengemudi GrabCar.

Ada juga pengemudi yang tidak ikut di-suspend, tetapi ikut berunjuk rasa karena menuntut penghapusan aturan-aturan yang dinilai memberatkan para pengemudi.

"Bersolidaritas sesama online itu benar (ada yang ikut). Jadi mereka ikut hadir karena aturan yang diilakukan sepihak. Mereka ingin bersolidaritas. Mereka masih aktif bukan orang lain," ujar Adim.

Sebelumnya, Manajemen Grab Indonesia menyebut mayoritas pengunjuk rasa di depan kantornya pada Selasa lalu bukanlah mitra pengemudinya. Mereka juga menganggap jumlah para pengunjuk rasa tidak lebih dari 200 orang.

"Kalau kita lihat dari yang hadir itu banyak yang bukan pengemudi atau yang sudah sekian lama konstibusinya dalam menggunakan aplikasi Grab tidak banyak lagi," kata Managing Director Grab Indonesia Rizdki Kramadibrata di kantornya, Gedung Lippo Kuningan, Jakarta Selatan, Kamis siang.

(Baca juga: Manajemen Grab: Kalau Pengemudi Tak Setuju Kode Etik, Silakan Keluar)

Manajemen Grab beralasan, pemutusan hubungan kemitraan dilakukan karena para pengemudi GrabCar terindikasi melakukan kecurangan. Salah satunya menggunakan aplikasi "fake GPS".

Kompas TV Para pengemudi Grab berencana menggelar aksi demo memprotes kebijakan Grab yang dinilai curang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com