Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sandiaga Bilang Jangan Termakan Isu Perubahan Direksi BUMD DKI

Kompas.com - 08/07/2017, 23:30 WIB
Anggita Muslimah Maulidya Prahara Senja

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com – Wakil gubernur terpilih DKI Jakarta Sandiaga Uno akan melihat kembali kinerja para direksi badan usaha milik daerah (BUMD) DKI Jakarta yang diisukan akan diganti.

"Saya sampaikan kita lakukan semuanya secara profesional. Enggak ada kekhawatiran untuk para komisaris BUMD karena mereka harus bekerja secara profesional, terbuka, jujur, dan kinerjanya harus baik," ujar Sandiaga saat ditemui di kediamannya di Jakarta Selatan, Sabtu (8/7/2017).

Sandiaga menyatakan, direksi yang dianggap layak akan tetap dipertahankan. Adapun direksi yang tidak sesuai dengan visi dan misi gubernur dan wakil gubernur baru akan dievaluasi.

Ia akan melakukan proses review secara rutin. Selain itu, kinerja para direksi BUMD juga akan dievaluasi bedasarkan key performance indicator (KPI) tertentu.

(Baca juga Taufik Sebut Direksi BUMD DKI Akan Diganti di Era Anies-Sandi)

Meski demikian, Sandiaga mengimbau agar rencana ini tidak dikaitkan dengan isu bahwa perubahan direksi BUMD pasti dilakukan ketika Anies Baswedan dan Sandiaga menjabat kepala daerah baru.

"Jangan khawatir atau termakan selentingan ungkapan politisi dan tim kampanye. Artinya, selama bekerja dengan baik, insya Allah kita akan apresiasi, hargai. Kalau enggak baik akan direview dan berikan motivasi. Yang tidak perform, tentunya harus dirotasi," kata Sandi.

Bagi Sandi, BUMD ini merupakan bagian dari pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI untuk mendorong pembangunan dan hal-hal khusus, seperti menciptakan lapangan pekerjaan dan membangun infrastruktur.

Belum lama ini, Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Mohamad Taufik mengatakan bahwa direksi-direksi BUMD DKI Jakarta akan diganti setelah pasangan Anies Baswedan dan Sandiaga Uno resmi menjabat sebagai gubernur dan wagub DKI Jakarta.

"Saya kira ya dirombak, tunggu Anies dilantik. Saya kira semua (BUMD) harus dievaluasi, enggak boleh satu-satu. Karena pasti treatment-nya beda antara gubernur yang lalu dengan gubernur yang akan datang soal BUMD," kata Taufik.

Ketua DPD Partai Gerindra DKI Jakarta itu mengatakan, landasan utama perubahan direksi itu adalah visi-misi Anies dan Sandiaga.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Remaja Tusuk Seorang Ibu di Bogor Hingga Pisau Patah

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Jukir Liar Minimarket Ikhlas “Digusur” Asal Pemerintah Beri Pekerjaan Baru

Megapolitan
Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Warga Bekasi Tewas Tertabrak Kereta di Kemayoran karena Terobos Palang Pelintasan

Megapolitan
Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Manjakan Lansia, Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tak Lagi Pakai Tempat Tidur Tingkat

Megapolitan
KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

KAI Commuter: Perjalanan Commuter Line Rangkasbitung-Tanah Abang Picu Pertumbuhan Ekonomi Lokal

Megapolitan
Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Tiga Jenazah ABK Kapal yang Terbakar di Muara Baru Telah Dijemput Keluarga

Megapolitan
Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Gangguan Jiwa Berat, Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Sempat Dirawat di RSJ

Megapolitan
Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Jika Profesinya Dihilangkan, Jukir Liar Minimarket: Rawan Maling Motor dan Copet!

Megapolitan
Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Polisi: Ibu yang Bunuh Anak Kandung di Bekasi Alami Gangguan Kejiwaan Berat

Megapolitan
Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Imbas Tanah Longsor, Warga New Anggrek 2 GDC Depok Khawatir Harga Rumah Anjlok

Megapolitan
Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Kisah Iyan, Korban Banjir Cipayung yang Terpaksa Mengungsi ke Rumah Mertua 2 Bulan Lamanya...

Megapolitan
Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Maling Motor 'Ngadu' ke Ibunya Lewat 'Video Call' Saat Tertangkap Warga: Mak, Tolongin...

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan 'Treadmill' untuk Calon Jemaah Haji

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Sediakan Alat Pijat dan "Treadmill" untuk Calon Jemaah Haji

Megapolitan
Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Penampakan Rumah TKP Penusukan Seorang Ibu oleh Remaja Mabuk di Bogor, Sepi dan Tak Ada Garis Polisi

Megapolitan
Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Anggap Pendaftaran Cagub Independen DKI Formalitas, Dharma Pongrekun: Mustahil Kumpulkan 618.000 Pendukung

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com