Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kerja Sama Migas dengan Pemprov Jabar, DKI Dapat Porsi 20,29 Persen

Kompas.com - 10/07/2017, 22:49 WIB
Nursita Sari

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan Pemerintah Provinsi Jawa Barat menandatangani perjanjian kerja sama tentang pengambilan dan pembagian porsi participating interest 10 persen pada Wilayah Kerja Offshore North West Java (WK-ONWJ).

Dari total 10 persen pendapatan yang diterima kedua provinsi, DKI Jakarta mendapatkan porsi 20,29 persen.

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat menuturkan, Jakarta hanya mendapat persentasi tersebut karena wilayah penghasil minyak dan gas (migas) di Jakarta kecil.

"Karena wilayahnya juga lebih kecil. Kami potensinya ada di wilayah Kepulauan Seribu," ujar Djarot di Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Senin (10/7/2017).

Sementara itu, Provinsi Jawa Barat mendapatkan porsi 79,71 persen dari total 10 persen participating interest tersebut. Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) mengatakan, ada 4 kabupaten yang memiliki potensi migas di Jawa Barat.

Baca: Djarot dan Aher Bicarakan Kerja Sama Migas di Bandung

"Provinsi Jawa Barat ditambah dengan 4 kabupaten di Jawa Barat, yaitu Indramayu, Subang, Karawang, dan Bekasi," kata Aher dalam kesempatan yang sama.

Aher menuturkan, perjanjian kerja sama kedua provinsi tersebut merupakan kerja sama paling lancar bila dibandingkan dengan wilayah lainnya. Perumusan kerja sama pun berjalan cepat.

"Ini ternyata paling lancar di antara provinsi-provinsi yang ada karena kan baru dibuka tahun 2016 yang lalu, 2017 sudah ada kesepakatan penandatanganan," ucap Aher.

Setelah penandatanganan tersebut, Aher dan Djarot berharap tindak lanjut dari kerja sama itu juga berlangsung dengan baik sehingga pembagian laba (dividen) dapat dirasakan mulai 2018.

Selain keuntungan secara ekonomi, Aher juga menyebut ada keuntungan psikologis yang dirasakan kedua provinsi dan kabupaten yang turut serta karena merasa dilibatkan untuk mengelola migas.

"Secara psikologis, perjanjian seperti ini sangat baik karena daerah tidak lagi merasa hanya ketempatan saja, tetapi juga kan sekarang daerah memiliki 10 persen dan (pemerintah) pusat memiliki 90 persen," kata Aher.

Baca: Total 15 Blok Migas Indonesia Diobral Tahun Ini

Djarot menuturkan, kerja sama antara DKI Jakarta dan Jawa Barat merupakan bentuk pemahaman untuk tidak menonjolkan ego masing-masing.

Dengan adanya pendapatan yang diterima kedua provinsi, mereka akan memiliki tanggung jawab untuk turut menjaga proyek migas tersebut.

"Di samping daerah itu punya rasa memiliki, menjaga, merawat, dan merasakan, toh ujung-ujungnya dikembalikan lagi kepada masyarakat di wilayah masing-masing dalam bentuk pembangunan, subsidi, macem-macem," ujar Djarot.

Adapun proyek migas di Jakarta dikelola oleh PT Jakarta Propertindo. Sementara itu, proyek migas di Jawa Barat dikelola oleh PT Migas Ulu Jabar (MUJ).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Pecat Ketua RW di Kalideres, Lurah Sebut karena Suka Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com