Salin Artikel

Heru Jadi Kepala Setpres, Anak Buah Kirim Karangan Bunga ke Balai Kota

Baca: Heru Budi Hartono Dilantik Menjadi Kepala Sekretariat Presiden

Hal itu tampak dengan munculnya karangan-karangan bunga di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan pada Jumat ini. Ucapan selamat untuk Heru disampaikan melalui kata-kata yang lucu dalam karangan bunga itu.

"Dari Balai Kota menuju Istana, singgah di Monas membeli barang. Untuk Pak Heru yang bijaksana, semoga sukses di gedung seberang," isi tulisan di salah satu karangan bunga.

Dalam karangan bunga tersebut, pengirimnya adalah "Angkatan 2014 yang kehilanganmu".

"Ditinggal Pak Heru, bagaikan ditinggal Boy di Anak Jalanan. Sedihnya bikin sesenggukan," isi karangan bunga lain yang dikirim oleh 'Anak Menteng'.

Anak buah Heru lainnya dari bidang pembinaan BPKD DKI Jakarta juga memberikan karangan bunga.

"Selamat dan sukses atas pelantikan Bapak Heru Budi Hartono sebagai Kepala Sekretariat Presiden. Jangan lupakan kami ya pak. Kami sedih sih Pak, tapi kami bangga," tulis mereka dalam karangan bunga itu.

Selain dari anak buah, ada juga karangan bunga dari pejabat DKI lainnya yang pernah bekerja bersama Heru. Misalnya karangan bunga dari Kepala Dinas Sumber Daya Air DKI Jakarta Teguh Hendarwan, direksi PT Transjakarta, dan Wakil Kepala BPKD DKI Michael Rolandi.

Kemensetneg melakukan open bidding alias lelang jabatan untuk sejumlah jabatan Eselon I. Salah satunya, yakni jabatan Kasetpres yang ditinggal Darmansjah Djumala karena dipercaya menjadi Duta Besar Indonesia untuk Austria.

Panitia seleksi yang diketuai Eko Prasojo memilih tiga nama untuk masing-masing posisi yang kosong. Tim Penilai Akhir (TPA) yang diketuai Presiden Joko Widodo lalu memilih satu nama berdasarkan kualifikasi dan kompetensi.

TPA menganggap Heru punya kualifikasi dan kompetensi yang lebih baik dibandingkan dua nama lain. Mensesneg Pratikno mengatakan Heru memiliki ranking tertinggi.

"Pengalamannya luas. Karena sebagai Kasetpres ini bukan cuma isu keprotokoleran saja, tapi juga bertanggung jawab atas akuntabilitas, manajemen, penganggaran, perencanaan dan pengawasan di Sekretariat Presiden," ujar Pratikno.

"Untuk itu dibutuhkan personel yang paham keprotokoleran dan juga paham soal-soal itu tadi. Memang kami mencari orang dengan pengalaman yang komprehensif," lanjut dia.

Heru sempat ingin maju menjadi calon wakil gubernur DKI Jakarta mendampingi Basuki Tjahaja Purnama lewat jalur perseorangan. Namun hal itu tidak terjadi karena Basuki atau Ahok akhirnya memilih jalur partai dan berpasangan dengan Djarot Saiful Hidayat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/21/08142581/heru-jadi-kepala-setpres-anak-buah-kirim-karangan-bunga-ke-balai-kota

Terkini Lainnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

3 Jenazah Korban Kebakaran Kapal di Muara Baru Diketahui Identitasnya

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas 'One Stop Service' untuk Calon Jemaah

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Tambah Fasilitas "One Stop Service" untuk Calon Jemaah

Megapolitan
Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Polisi Sebut STIP Terbuka dalam Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Maling Motor di Tebet Sempat Masuk ICU gara-gara Dikeroyok Warga

Megapolitan
“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar'

“Kalau Bung Anies Berniat Maju Pilkada DKI Lewat PDI-P, Silakan Daftar"

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Jelang Pilkada 2024, Satpol PP DKI Minta Parpol Izin Saat Pasang Alat Peraga Kampanye

Megapolitan
Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Asrama Haji Embarkasi Jakarta-Bekasi Kebut Persiapan, Prioritaskan Jemaah Lansia

Megapolitan
Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja 'Video Call' Ibunya Saat Diciduk Warga

Tepergok Hendak Curi Motor, Maling di Koja "Video Call" Ibunya Saat Diciduk Warga

Megapolitan
Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Kronologi Remaja Tikam Seorang Ibu di Bogor, Berawal dari Mabuk dan Panik

Megapolitan
Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Maju Pilkada DKI Jalur Independen, Dharma Pongrekun: Mau Selamatkan Rakyat

Megapolitan
Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Dishub DKI Minta Warga Laporkan ke Aplikasi JAKI jika Temukan Jukir Liar di Minimarket

Megapolitan
Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Buntut Penganiayaan Taruna STIP, Desakan Moratorium hingga Penutupan Sekolah Menguat

Megapolitan
Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Jukir Liar Minimarket Tergolong Tindak Pidana, Dishub DKI Bakal Terapkan Sidang di Tempat

Megapolitan
Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Polisi Sebut Tersangka Kasus Kematian Taruna STIP Masih Mungkin Bertambah

Megapolitan
Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Jukir Liar Tak Setuju Ditertibkan, Kadishub DKI: Siapa Pun yang Timbulkan Keresahan, Harus Ditindak Tegas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke