Salin Artikel

Kata Mereka yang Menulis Buku #KamiAhok

Tertera nama Bondan Winarno sebagai pengamat kuliner, sejarawan Senior Asvi Warman Adam, dokter Abrijanto dan penulis lain dari beraneka ragam profesi turut menyumbangkan tulisannya dalam buku ini.

Seorang pengamat politik, Yunarto Wijaya yang hadir dalam acara peluncuncuran buku ini menyebut buku ini merupakan ungkapan kasih yang kritis para penulis untuk mantan Gubernur DKI Jakarta tersebut.

"Saya sudah baca buku ini, isinya tidak melulu puja puji untuk Ahok, ini ungkapan kasih yang kritis," ujarnya di Central Park, Jakarta Barat, Kamis (27/7/2017).

Bunga Mega, salah seorang penulis buku #KamiAhok sepakat jika buku ini tak hanya berisi pujian dan dukungan untuk Ahok sebagai tokoh politik idaman.

"Kami datang dari berbagai macam profesi, kami juga bukan orang yang dekat dengan Ahok dalam hal politik, kami menulis dari berbagai macam sisi yang tak banyak ditemui masyarakat umum," ujar salah seorang penulis buku #KamiAhok, Bunga Mega.

Ia mengatakan, awalnya ke-18 penulis tergabung dalam sebuah group Whatsapp dan menemui fenomena yang sama, Ahok adalah sosok yang tak habis-habisnya diperbincangkan oleh publik.

"Akhirnya kami berinisiatif untuk membuat sebuah buku sebagai kado ulang tahun ke 51 Ahok yang jatuh pada tanggal 29 Juni 2017 lalu," kata dia.

"Kami sepakat memberi judul #KamiAhok untuk menunjukkan hubungan dari para penulis yang sangat dekat dengan sosok Ahok hingga penulis yang hanya melihat Ahok dari kejauhan," ujar penulis lain, Threes Emir.

Baca: Nusron: Potong Tangan Saya kalau Ahok Kuat Berhenti Main Politik

Ditulis dalam waktu singkat

Bunga Mega mengatakan, pembuatan buku ini tak memakan waktu yang panjang. Ide pembuatan buku ini digulirkan pada akhir Mei 2017.

"Penyusunan dummy buku hanya memakan waktu tiga minggu saja," kata dia.

Meski demikian, lanjut Bunga, hingga saat ini buku terbitan PT Gramedia Pustaka Utama ini telah terjual sebanyak 1.400 eksemplar. Menurutnya, royalti penjualan buku ini tak akan dinikmati oleh para penulis sendiri.

"Hasil penjualan buku ini akan diberikan kepada kelompok GP Ansor yang dianggap sebagai salah satu pihak yang terus menjaga kebinekaan Indonesia," sebutnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/07/28/14560711/kata-mereka-yang-menulis-buku-kamiahok

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke