Salin Artikel

Dua Kali ke Singapura, Polisi Mengaku Gagal Periksa Novel

Namun, Novel belum mau keterangannya dimasukan ke dalam berita acara pemeriksaan (BAP). Novel diperiksa terkait aksi penyerangan terhadap dirinya pada 11 April 2017 lalu.

"Anggota kan ke sana (Singapura), sudah bawa laptop, ada saksi semuanya ada. Kita mau tanyakan, kita mau periksa, 'Sudahlah, enggak usah lah, kita ngobrol-ngobrol saja' katanya gitu," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono di Mapolda Metro Jaya, Rabu (2/8/2017).

Argo menambahkan, polisi masih menunggu kapan Novel bersedia untuk diperiksa. Bahkan, polisi sudah menyerahkan daftar pertanyaan untuk Novel saat ke Singapura beberapa waktu lalu.

Baca: Polisi Merasa Belum Perlu Ada TGPF untuk Kasus Novel Baswedan

Argo menyayangkan sikap Novel yang lebih bersedia diwawancara media ketimbang diperiksa oleh penyidik. Menurut Argo, lebih baik informasi yang dimiliki Novel dituangkan ke dalam BAP.

"Makanya kita akan ke sana, memeriksa yang bersangkutan. Dari pada informasi itu, ke mana-mana lebih baik kita tuangkan ke dalam berita acara," kata Argo.

Rencananya, dalam waktu dekat polisi akan kembali ke Singapura untuk memeriksa Novel. Dalam pemeriksaan tersebut akan didampingi oleh komisioner KPK.

Namun, belum dapat dipastikan kapan polisi dan KPK akan terbang ke Singapura untuk memeriksa Novel.

Baca: Bisakah KPK Ikut Tangani Kasus Penyiraman Air Keras terhadap Novel?

Novel disiram air keras seusai menu aikan shalat Subuh di Masjid Al-Ikhsan, Jakarta Utara pada 11 April 2017 lalu. Akibat kejadian itu Novel harus mendapat perawatan di rumah sakit Singapura.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/02/16153491/dua-kali-ke-singapura-polisi-mengaku-gagal-periksa-novel

Terkini Lainnya

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Minta Keadilan dan Tanggung Jawab Sekolah

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior, Keluarga Temukan Banyak Luka Lebam

Megapolitan
Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior, Keluarga Sebut Korban Tak Punya Musuh

Megapolitan
Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Otopsi Selesai, Jenazah Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior Akan Diterbangkan ke Bali Besok

Megapolitan
Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Jadi Tempat Prostitusi, RTH Tubagus Angke Diusulkan untuk Ditutup Sementara dan Ditata Ulang

Megapolitan
Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Diminta Tegur Wali Kota hingga Lurah karena RTH Tubagus Angke Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka pada Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antarpribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke