Salin Artikel

Terjaring Razia, Pengemudi Ojek Online Ini Ditinggal Penumpangnya

"Penumpang saya jadi jalan, ini udah deket padahal, dapat orderan ke Kemenkeu," ujar Salman.

Pantauan Kompas.com, penumpang tersebut sempat menunggu polisi menilang Salman. Karena terlalu lama, penumpang tersebut pun langsung meninggalkan Salman dan memberinya uang Rp 10.000.

Salman mengaku belum sempat membayar pajak kendaraannya yang habis pada 5 Juli 2017 karena STNK-nya atas nama sang istri.

"Belum sempat bayar pajak soalnya belum sempet kirim ini (STNK). Ini kan atas nama bini saya di Surabaya," kata dia.

Baca: Gelar Razia Pajak STNK, Polisi Jaring Pengendara di Bawah Umur

Polisi yang menilang Salman pun tidak menerima alasan tersebut. Salman tetap ditilang dan diminta segera membayar pajak kendaraannya.

Selain Salman, banyak pula pengendara lain yang terjaring razia. Bambang Hindradjaja misalnya.

Saat dirazia, Bambang tidak membawa STNK motornya. Surat Izin Mengemudi (SIM) miliknya pun sudah tidak berlaku. Polisi pun langsung mencabut kunci motor Bambang dan menahan motornya di lokasi.

"Bapak telepon orang rumah, bawa STNK-nya. SIM Bapak udah mati soalnya. STNK-nya mati enggak?" tanya polisi.

"Mati, Pak," jawab Bambang.

Baca: Razia Penunggak Pajak, Sejumlah Pengendara Nekat Lawan Arus di Jaktim

Polisi pun langsung meminta Bambang membayar pajak dengan membawa STNK-nya ke lokasi. Polisi juga menahan Buku Pemilik Kendaraan Bermotor (BPKB) milik Bambang.

"Kami tahan dulu sampe ada yang bawa STNK karena Bapaknya memang mau bayar sekarang sih," kata polisi.

Adapun razia dilakukan sebagai bagian dari cara Pemprov DKI Jakarta mengoptimalkan penerimaan pendapatan daerah.

Pemprov DKI Jakarta bekerja sama dengan Dirlantas Polda Metro Jaya dan PT Jasa Raharja menggelar razia tersebut.

Baca: Jika Terkena Razia, Pemilik Kendaraan Diminta Lunasi Pajaknya di Lokasi

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/11/17115151/terjaring-razia-pengemudi-ojek-online-ini-ditinggal-penumpangnya

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke