Salin Artikel

Pesan Gotong Royong dalam Megahnya Air Mancur Menari Monas

Jakarta Monas Fountain itu menari ke kiri, kanan, berputar, naik, dan turun mengikuti alunan musik yang dimainkan dari magic piano.

Alat musik itu disebut magic piano karena dapat mengendalikan gerakan air mancur. Setiap not akan menghasilkan suatu gerakan spesifik air mancur.

Selain air mancur yang menari, sorotan sinar lampu beraneka warna menambah kemegahan air mancur menari.

Baca: Djarot Ingin Air Mancur Menari di Monas Jadi Wisata Malam Baru

Setelah diresmikan, selanjutnya gerakan air mancur menari dan lagu yang mengiringinya dikendalikan operator, bukan lagi oleh magic piano.

Dengan teknologi screenwater yang ditembak dengan menggunakan sinar laser, air mancur menari juga menampilkan video pelangi dan teks lagu yang mengiringi gerakannya.

Setelah terakhir kali beroperasi pada 2009, air mancur menari itu kembali diresmikan setelah rampung diperbaiki.

Peresmian ditandai dengan pemutaran video sambutan Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat melalui screenwater dan penekanan sirine.

"Selamat menikmati Monas. Monas-ku, Monas-mu, Monas kita semua," kata Djarot melalui screenwater.

Warga pun antusias menyaksikan pertunjukkan air mancur tersebut. Lagu pertama yang dimainkan untuk mengiringi air mancur menari yakni lagu nasional Tanah Airku karya Ibu Sud.

Kemudian lagu Betawi Keroncong Kemayoran hingga lagu Sunda Manuk Dadali bergiliran tampil mengiringi gerakan air mancur.

Pertunjukkan air mancur menari makin semarak dengan tampilnya penyanyi Vidi Aldiano yang menyanyikan lagu Nuansa Bening.

Warga pun hanyut dalam alunan musik, gerakan air mancur menari, hingga bernyanyi bersama Vidi.

Tak hanya itu, Djarot dan sang istri, Happy Farida, pun turut menyumbangkan suara menyanyikan lagu Ke Monas dan Why Do You Love Me.

Baca: Kepala UPT Monas: Saya Sudah Capek Cari CSR untuk Air Mancur Menari

Pada Sabtu malam itu, area di sekeliling air mancur menari yang berada di sisi barat Monas, Jalan Titian Indah, antara Silang Monas Barat Daya dan Silang Monas Barat Laut, dipadati warga.

Air mancur menari Monas akan "beraksi" dua kali setiap Sabtu dan Minggu malam yakni pukul 19.30 dan 20.30 WIB.

Di balik kemegahan air mancur menari Monas, tersimpan pesan gotong royong yang patut dimaknai.

Perbaikan air mancur dimulai pada Februari 2017. Saat itu, musim hujan mengubah kolam air mancur sebagai sarang nyamuk.

Petugas penyedia jasa lainnya perseorangan (PJLP) atau pekerja harian lepas (PHL) bagian mechanical electrical Kantor Pengelola Kawasan (KPK) Monas harus menguras kolam yang penuh lumpur.

"Dari awalnya angkat lumpur, lalu betulin pompa, terus lampu," ujar seorang petugas mechanical electrical KPK Monas, Budi Himawan (40).

Baca: Djarot: Dana Perbaikan Air Mancur Menari di Monas Hasil Patungan

Membersihkan kolam air mancur yang tak beroperasi selama delapan tahun bukan hal yang mudah.

Mereka bergotong royong membersihkan lumpur yang tebal dan berbau busuk selama dua bulan.

Tak jarang para petugas mechanical electrical lembur bekerja demi menghadirkan wisata malam berkualitas bagi pengunjung Monas.

Bukan hanya membersihkan kolam, para petugas itu juga berusaha memperbaiki sistem air mancur menari yang lama rusak. Usaha itu berhasil meski tak maksimal.

Kepala KPK Monas Sabdo Kristianto pun melaporkan hasil kerja anak buahnya kepada Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok yang saat itu masih menjabat sebagai Gubernur DKI Jakarta.

Ahok lalu memberi bantuan perangkat kelistrikan dan kabel untuk memaksimalkan nyala air mancur menari.

"Setelah diperbaiki, ketemu Pak Basuki pada waktu jadi gubernur, kemudian Pak Basuki berkehendak untuk menyumbang, bukan dalam bentuk dana, tapi material. Jadi kita memang gotong royong," kata Kepala Sub Bagian Tata Usaha KPK Monas Arista Nurbaya.

Untuk menambah kemegahan air mancur menari, musisi Addie MS menyumbang aransemen lagu-lagu pengiring dengan hak cipta milik PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk dan Harry Kiss menyumbang sound system.

Sepekan sebelum diresmikan, air mancur menari diuji coba. Namun, pompa air mancur beberapa kali terbakar saat uji coba berlangsung.

Para petugas mechanical electrical kembali memperbaiki pompa yang terbakar. Atas kerja keras mereka, Djarot memberikan penghargaan kepada 17 petugas mechanical electrical yang bergotong royong memperbaiki air mancur menari dalam acara peresmian.

"Sebetulnya mereka PJLP, itu pekerja harian. Tugasnya memelihara instalansi lampu, tapi punya keinginan keras belajar sistem air mancur," tutur Arista menjelaskan alasan pemberian penghargaan tersebut.

Baca: Dari Patungan Ahok hingga Addie MS, Air Mancur Menari Monas Diperbaiki

Setelah air mancur kembali beroperasi, para petugas yang memperbaiki fasilitas itu berharap masyarakat dapat turut menjaga area tersebut.

"Harapannya masyarakat jangan ngerusak, ada air mancur pekerjaan jadi nambah, tadinya kan enggak fungsi," kata Budi.

Selamat menikmati megahnya air mancur menari Monas, warga Jakarta dan Indonesia! Jangan lupakan pesan gotong royong yang terkandung di dalamnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/13/08251911/pesan-gotong-royong-dalam-megahnya-air-mancur-menari-monas

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke