Salin Artikel

"Kami Tak Tahu Berangkat Kapan, tapi First Travel Minta Tambah Uang"

Mereka menceritakan berbagai perlakuan yang dibuat manajemen First Travel kepada mereka. Salah satu korban, Nur (47), meceritakan bahwa ia berencana pergi umrah bersama anak dan mertuanya. Ia sudah menyetorkan total uang Rp 16,5 juta ke manajemen First Travel.

"Saya sudah mulai nyetor uang dari Januari 2015. Tapi sampai terakhir kemarin enggak ada kejelasan kapan berangkatnya," kata Nur.

Menurut dia, uang Rp 16,5 juta itu disetorkan secara bertahap. Selama menyetor, ia mengatakan manajemen First Travel tak pernah sama sekali memberitahukan kepadanya kepastian keberangkatan.

Orang yang mengurus pembayarannya bernama Indah. "Dari 2015 Bu Indah enggak pernah mau memberitahu mau berangkat kapan. Tahu-tahu minta tambah uang aja," ujar Nur.

Hal serupa dilontarkan Adi Malihasdi (68). Ia mengaku awalnya berencana pergi bersama istrinya. Ia sudah menyetor uang Rp 19,9 juta ke manajemen First Travel.

"Hampir Rp 20 Juta yang sudah saya bayar. Tapi dari 2016 sampai sekarang enggak ada kejelasan kapan berangkatnya," kata Adi.

Adi menuturkan pada pertengahan 2016, ia dan para calon jemaah lainnya sempat mengikuti proses manasik di Masjid Istiqlal. Saat itu ia mengira waktu keberangkatannya sudah dekat.

"Udah ngadain manasik tapi enggak juga diberangkatin. Berarti kan ngejanjiin angan-angan," ujar Adi.

Pada Senin kemarin, tak ada aktivitas yang terlihat di Kantor First Travel, Cimanggis. Pintu depan tertutup. Pagar halaman depan kantor pun digembok.

Lihat: Korban Penipuan First Travel Dilanda Kebingungan

Dari keterangan para jemaah, kantor First Travel ditutup setelah penggeledahan polisi pada akhir pekan lalu. Pada Sabtu dan Minggu lalu, penyidik dari Bareskrim Polri menggeledah kantor tersebut.

Tutupnya kantor First Travel membuat para korban kebingunan. Mereka mengaku tak tahu ke mana harus memproses pengembalian uang. Mereka berharap agar otoritas terkait dapat memberikan solusi.

"Saya harus ke mana, solusi gimana enggak tahu sampai sekarang," kata Nur.

Pada penggeledahan kantor First Travel di Cimanggis itu, polisi mengamankan berkas dan dokumen serta mobil mewah pemilik.

Selain di Cimanggis, polisi juga telah menggeledah kantor First Travel yang beralamat di Green Tower, Jalan TB Simatupang, Jakarta Selatan; dan rumah pemilik yang ada di Sentul, Bogor. Polisi juga telah menangkap pasangan suami istri yang merupakan pemilik perusahaan tersebut dan menahannya di Mapolda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/15/08142141/-kami-tak-tahu-berangkat-kapan-tapi-first-travel-minta-tambah-uang-

Terkini Lainnya

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Sowan ke Markas PDI-P Kota Bogor, PAN Ajak Berkoalisi di Pilkada 2024

Megapolitan
Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Penjelasan Pemprov DKI Soal Anggaran Restorasi Rumah Dinas Gubernur DKI yang Capai Rp 22 Miliar

Megapolitan
Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Kebakaran Tempat Agen Gas dan Air di Depok, Satu Orang Meninggal Dunia

Megapolitan
Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Banyak Warga Berbohong: Mengaku Masih Tinggal di Jakarta, padahal Sudah Pindah

Megapolitan
Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Pendaftaran PPK Pilkada 2024 Dibuka untuk Umum, Mantan Petugas Saat Pilpres Tak Otomatis Diterima

Megapolitan
Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Asesmen Diterima, Polisi Kirim Chandrika Chika dkk ke Lido untuk Direhabilitasi

Megapolitan
Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Selain ke PDI-P, Pasangan Petahana Benyamin-Pilar Daftar ke Demokrat dan PKB untuk Pilkada Tangsel

Megapolitan
Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Polisi Pastikan Kondisi Jasad Wanita Dalam Koper di Cikarang Masih Utuh

Megapolitan
Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Cara Urus NIK DKI yang Dinonaktifkan, Cukup Bawa Surat Keterangan Domisili dari RT

Megapolitan
Heru Budi Harap 'Groundbreaking' MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Heru Budi Harap "Groundbreaking" MRT East-West Bisa Terealisasi Agustus 2024

Megapolitan
Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Daftar Pencalonan Wali Kota Bekasi, Mochtar Mohamad Mengaku Dipaksa Maju Pilkada 2024

Megapolitan
Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Misteri Sosok Mayat Perempuan dalam Koper, Bikin Geger Warga Cikarang

Megapolitan
Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Kekejaman Nico Bunuh Teman Kencan di Kamar Kos, Buang Jasad Korban ke Sungai hingga Hanyut ke Pulau Pari

Megapolitan
Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Ulah Sindikat Pencuri di Tambora, Gasak 37 Motor dalam 2 Bulan untuk Disewakan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke