Salin Artikel

Dapat Penghargaan Manggala Karya Kencana, Djarot Sebut Berkat Jokowi dan Ahok

Manggala Karya Kencana merupakan penghargaan dari pemerintah pusat melalui BKKBN kepada sosok yang dinilai memiliki dedikasi tinggi terhadap program kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga.

Dalam sambutannya, Djarot mengucap syukur dan terima kasih atas penghargaan ini. Menurut Djarot, penghargaan yang diterimanya itu tak lepas dari peran masyarakat, lurah, camat, sampai wali kota di Jakarta, yang bekerja keras untuk membangun keluarga yang sehat dan sejahtera.

Penghargaan yang diterima ini, lanjut Djarot, juga tak lepas dari apa yang sudah dikerjakan Joko Widodo saat menjadi gubernur DKI dan penerusnya Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yakni membuat taman yang sekarang ini dikenal sebagai Ruang Publik ccTerpadu Ramah Anak (RPTRA).

"Apa yang kita terima saat ini juga tidak boleh dilepaskan dari apa yang sudah dikerjakan oleh Pak Jokowi sebagai awal sebagai gubernur DKI Jakarta 2012, dilanjutkan dengan Pak Basuki Tjahaja Purnama," kata Djarot di Balaikota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Sabtu (19/8/2017).

Apa yang sudah dilakukan Jokowi dan Ahok, kata Djarot, tidak boleh terpotong, harus diteruskan. Sejak dipilih Ahok sebagai wakil gubernur pada Desember 2014 silam, Djarot mengaku sudah berdiskusi dengan Ahok dan keduanya sepakat untuk menyediakan taman di Jakarta yang akhirnya menjadi cikal bakal lahirnya RPTRA.

Tahun 2015, kata Djarot, melalui dana corporate social responsibility (CSR) dibangunlah 6 buah RPTRA uji coba. Begitu 6 RPTRA itu berhasil diuji coba, akhirnya sekarang Jakarta punya 186 RPTRA yang tersebar di berbagai wilayah. Ahok, kata Djarot, saat itu merasa tidak cukup hanya dengan 186 RPTRA.

"Apa cukup? Belum. Waktu itu Pak Basuki (Ahok) benar-benar menekankan belum cukup. Cita-cita beliau adalah di setiap RW yang padat, akan dibangun RPTRA," ujar Djarot.

Sekarang ini, lanjut Djarot, dibangun lagi 100 RPTRA yang dibiayai oleh APBD DKI. Kemudian ada 6 RPTRA lain yang dibiayai oleh CSR. Dengan penambahan 106 RPTRA ini, Jakarta akan punya total 292 RPTRA.

"Insya Allah tahun ini Oktober kita bisa meresmikan 106 RPTRA sehingga total jumlahnya menjadi 292 RPTRA yang tersebar di Jakarta ini," ujar Djarot.

RPTRA, lanjut Djarot, merupakan taman yang bermanfaat bagi keluarga untuk berinteraksi di lingkungan terdekatnya. Dari interaksi itu, tujuannya yakni menghadirkan masyarakat yang saling mencintai, tidak hanya kepada sesama tetapi juga kepada bangsa dan negara.

"Kita tebarkan di Jakarta, sehingga kehidupan di Jakarta yang seperti ini akan menjadi masyarakat yang berbudaya dan manusiawi, yang saling menghargai satu dengan yang lain," ujar mantan wali kota Blitar tersebut.

Hadir pada acara tersebut Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Yohanna Susana Yembise dan Ketua Umum TP-PKK Pusat Erni Guntarti Tjahjo Kumolo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/19/16201381/dapat-penghargaan-manggala-karya-kencana-djarot-sebut-berkat-jokowi-dan

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke