Salin Artikel

Tarik Menarik Aset Monas antara Pemerintah Pusat dan Pemprov DKI...

Namun, Menteri Agraria dan Tata Ruang (ATR)/Badan Pertanahan Nasional (BPN) Sofyan Djalil belum menyerahkan sertifikat tersebut kepada Pemprov DKI Jakarta.

Sebab, masih ada ketidakjelasan terkait pencatatan aset kawasan Monas, apakah dicatat sebagai aset DKI atau aset Kementerian Sekretariat Negara.

Presiden RI Joko Widodo disebut-sebut telah memberi izin agar sertifikat Monas dikeluarkan atas nama Pemprov DKI Jakarta. Sofyan Djalil pun mengatakan akan mengeluarkan sertifimat itu pekan depan.

"Monas kemarin kami sudah ukur, cuma belum jelas siapa yang dapat. Tapi petunjuk Presiden udah jelas tadi, kami akan keluarkan minggu depan kepada DKI," ujar Sofyan di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat, Minggu (20/8/2017).

Namun, Kemensetneg ternyata belum bersedia melepas begitu saja sertifikat Monas kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Baca: Djarot: Kalau Jadi Asetnya Setneg, Kami Enggak Bisa Dong Biayai Monas

Kemensetneg saat ini masih melakukan pembahasan terlebih dahulu sebelum memutuskan status kepemilikan aset negara itu. Pratikno mengatakan, pihaknya masih berkoordinasi dengan BPN dan Pemprov DKI Jakarta.

"Belum, kami masih bahas," kata Menteri Sekretaris Negara Pratikno.

Menurut dia, hal yang terpenting adalah semua aset negara harus dipelihara dengan baik. Pratikno juga mengingatkan tentang Monas yang seharusnya terintegrasi dengan kawasan Istana Kepresidenan.

"Masalah siapa yang nanti bertanggung jawab, sama-sama pemerintah menurut saya," kata dia.

Wakil Presiden RI, Jusuf Kalla pun mengatakan bahwa seharusnya masalah pengelolaan Monas menjadi urusan pemerintahan pusat, meski selama ini Monas diurus oleh Pemerintah DKI Jakarta.

"Kalau lihat sejarahnya ini kan namanya Monumen Nasional, bukan monumen DKI, walaupun menjadi ikon DKI," kata Kalla.

Apalagi, kata Kalla, Monas ketika itu dibangun oleh Presiden RI pertama yakni Soekarno. Oleh karena itu, pengelolaan Monas perlu sepenuhnya dikelola oleh Pemerintah pusat.

"Walaupun dimanfaatkan oleh DKI. Meski DKI yang memelihara, menanam pohon dan membangun infrastrukturnya DKI juga," tutup Kalla.

Baca: Jusuf Kalla: Monas Seharusnya Urusan Pemerintah Pusat, Bukan DKI

Djarot minta jadi aset DKI

Gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat dengan tegas meminta pemerintah pusat untuk menerbitkan sertifikat Monas atas nama Pemprov DKI. Dengan demikian, Pemprov DKI Jakarta bisa melakukan pemeliharaan dan revitalisasi kawasan Monas lebih maksimal.

Djarot mengatakan selama ini kawasan Monas juga diurus oleh Kantor Pengelola Kawasan Monas yang berada di bawah Pemprov DKI Jakarta.

Baca: Setneg Belum Lepas Monas ke Pemprov DKI Jakarta

Saat ini, ada pertunjukan baru di Monas yaitu Air Mancur Menari yang digelar tiap akhir pekan di Monas. Djarot mengatakan pertunjukan itu menarik perhatian banyak warga.

Jika sertifikat Monas diserahkan kepada Pemprov DKI, maka Pemprov DKI bisa menganggarkan biaya pemeliharaannya setiap tahun dalam APBD DKI Jakarta.

"Kalau itu masuk jadi asetnya Setneg, kami enggak bisa dong, enggak bisa APBD membiayai Monas. Jadi temuan nanti," kata Djarot.

Djarot mengatakan sebenarnya banyak aset Setneg yang tidak terawat dengan baik. Salah satunya adalah Gedung Pola yang ada di belakang Tugu Proklamasi. Jika ada aset seperti itu, Djarot meminta agar asetnya diserahkan kepada Pemprov DKI.

"Saya bilang waktu itu ada banyak aset Setneg tidak dirawat dengan baik. Contohnya Gedung Pola. Saya sudah bilang memohon agar Gedung Pola diserahkan kepada kami untuk kami revitalisasi. Sayang dong," ujar Djarot.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/24/07005091/tarik-menarik-aset-monas-antara-pemerintah-pusat-dan-pemprov-dki

Terkini Lainnya

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Ada 292 Aduan Terkait Pembayaran THR 2024 Lewat Website Kemenaker

Megapolitan
Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Bantah Gonta-ganti Pengurus Tanpa Izin, Ketua RW di Kalideres: Sudah Bersurat ke Lurah

Megapolitan
Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Pelaku Pelecehan Payudara Siswi di Bogor Diduga ODGJ, Kini Dibawa ke RSJ

Megapolitan
Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Longsor di New Anggrek 2 GDC Depok, Warga: Sudah Hubungi Semua Pihak, Tidak Ada Jawaban

Megapolitan
Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Cuaca Panas Ekstrem di Arab Saudi, Fahira Idris Minta Jemaah Haji Jaga Kondisi Fisik

Megapolitan
Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Mahasiswa Dikeroyok di Tangsel, Setara Institute Minta Hentikan Narasi Kebencian Pemicu Konflik

Megapolitan
Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Khawatir Kalah karena Politik Uang, Hanya 1 Kader PKB Daftar Pilkada Bogor

Megapolitan
Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Dari 11, 4 Aduan Pekerja di Jakarta Terkait Pembayaran THR 2024 Telah Ditindaklanjuti

Megapolitan
Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Ketum PITI Diperiksa Polisi Terkait Laporan Terhadap Pendeta Gilbert

Megapolitan
Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Lurah di Kalideres Tak Masalah jika Digugat soal Penonaktifan Ketua RW, Yakin Keputusannya Tepat

Megapolitan
Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Polisi Selidiki Kepemilikan Pelat Putih Mobil Dinas Polda Jabar yang Kecelakaan di Tol MBZ

Megapolitan
Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Hanya 1 Kader Daftar Pilkada Bogor, PKB: Khawatir Demokrasi Rusak seperti Pemilu

Megapolitan
Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Pemkot Tangsel Bakal Evaluasi Ketua RT-RW Imbas Pengeroyokan Mahasiswa

Megapolitan
Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Meski Tersangka Sudah Ditetapkan, Polisi Sebut Penyidikan Kasus Tewasnya Taruna STIP Belum Final

Megapolitan
Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, 'Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan'

Mengingat Lagi Pesan yang Ada di STIP, "Sekolah Ini Akan Ditutup Jika Terjadi Kekerasan"

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke