Salin Artikel

Apartemen Adik Bos First Travel di Kembangan Digeledah Polisi

"Jadi rumah ini milik Kiki yang diatasnamakan Hesti Agustin, yang merupakan teman dekat Kiki. Rumah ini dibeli sejak 15 Oktober 2015 lalu," ujar Katim Subdit 5 Jatanwil, Bareskrim Polri, Kompol Wiranto, Selasa (29/8/2017)

Wiranto mengatakan, apartemen tersebut telah ditinggalkan penghuninya sejak 6 Agustus 2017. Dari apartemen tersebut, polisi membawa barang bukti berupa alat DJ (Disc Jockey), sejumlah lukisan, dan lima buah kardus berisaikan pakaian.

"Jadi kardus itu isi pakaian yang sengaja ditinggal. Pakaian yang dipakai sehari-hari sudah enggak ada semua, lemari kosong semua. Tidak ada dokumen baru, sudah diamankan oleh pemiliknya," kata dia.

Baca: Adik Bos First Travel Resmi Jadi Tersangka

Pantauan Kompas.com, apartemen tersebut berukuran tak begitu luas. Apartemen terdiri dari ruang tamu, satu kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur sempit yang berada di sudut ruang tamu.

Polisi telah menetapkan Kiki Hasibuan sebagai tersangka. Kiki menjadi tersangka dalam kasus dugaan penipuan dan penggelapan dana calon jamaah umrah First Travel.

"Tersangka tambah satu kemarin, sudah, si adiknya itu, Kiki Hasibuan," ujar Direktur Tindak Pidana Umum Bareskrim Polri Brigjen Herry Rudolf Nahak di Mapolda Metro Jaya, Jumat (18/8/2017).

Baca: Diduga Terlibat Penipuan, Adik Bos First Travel Ditahan

Di First Travel, Kiki menjabat sebagai direktur keuangan sekaligus komisaris. Polisi menganggap Kiki ikut bertanggung jawab terkait gagalnya ribuan calon jamaah berangkat umrah.

"Dia Komisaris, sebagai direktur keuangan dia mengerti cara kerja yang dilakukan direktur utamanya, dia mengerti adanya tindak pidana," kata Herry.

Kiki menjalani pemeriksaan pada Rabu, 16 Agustus 2017, bersama saudaranya Ivan yang juga menjabat komisaris. Dari bukti petunjuk yang ditemukan penyibaru nama kedua adik Anniesa Hasibuan itu digunakan dalam pembelian sejumlah barang berharga.

Baca: PPATK Temukan Sisa Aset Milik Bos First Travel Sebesar Rp 7 Miliar

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/29/13584491/apartemen-adik-bos-first-travel-di-kembangan-digeledah-polisi

Terkini Lainnya

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Curhat Warga Rawajati: Kalau Ada Air Kiriman dari Bogor, Banjirnya kayak Lautan

Megapolitan
Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Heru Budi Bakal Lanjutkan Pelebaran Sungai Ciliwung, Warga Terdampak Akan Didata

Megapolitan
Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Ibu Hamil Jadi Korban Tabrak Lari di Gambir, Kandungannya Keguguran

Megapolitan
Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Jawab Kritikan Ahok Soal Penonaktifan NIK KTP, Heru Budi: Pemprov DKI Hanya Menegakkan Aturan

Megapolitan
Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Paus Fransiskus ke Indonesia September 2024, KWI: Bawa Pesan Persaudaraan Umat Manusia

Megapolitan
Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Diterima Jadi Polisi, Casis Bintara Korban Begal: Awalnya Berpikir Saya Gagal

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Polisi Kantongi Identitas Pengemudi Fortuner yang Halangi Laju Ambulans di Depok

Megapolitan
Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Dapat Ganti Untung Normalisasi Ciliwung, Warga Rawajati Langsung Beli Rumah Baru

Megapolitan
Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Tak Gentarnya Jukir Liar di Minimarket, Masih Nekat Beroperasi meski Baru Ditertibkan

Megapolitan
Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Kilas Balik Kasus Pembunuhan Vina Cirebon, Kronologi hingga Rekayasa Kematian

Megapolitan
Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Dikritik Ahok soal Penonaktifan NIK KTP Warga Jakarta, Heru Budi Buka Suara

Megapolitan
Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal 'Study Tour', Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Walkot Depok Terbitkan Aturan Soal "Study Tour", Minta Kegiatan Dilaksanakan di Dalam Kota

Megapolitan
Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Rumahnya Digusur Imbas Normalisasi Kali Ciliwung, Warga: Kita Ikut Aturan Pemerintah Saja

Megapolitan
KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

KPU Kota Bogor Lantik 30 Anggota PPK untuk Kawal Pilkada 2024

Megapolitan
Mau Bikin 'Pulau Sampah', Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Mau Bikin "Pulau Sampah", Heru Budi: Sampah Sudah Enggak Bisa Dikelola di Lahan Daratan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke