Salin Artikel

Cerita Seniman yang 27 Tahun Mencari Tempat Meletakkan Batu dari Tembok Berlin

Sebelum menentukan Kalijodo sebagai lokasi peletakannya, arsitek Yori Antar dan seniman Teguh Ostenrik telah puluhan tahun memikirkan lokasi yang pas untuk meletakkan batu bersejarah tersebut.

"Sudah hampir 30 tahun saya bersama dia (Teguh Ostenrik) cari lokasinya. Tepatnya 27 tahun sejak tembok Berlin itu dibawa ke Jakarta," ujar Yori, kepada Kompas.com, di Jakarta, Selasa (29/8/2017).

Hal itu dibenarkan Teguh Ostenrik. Teguh kemudian menceritakan perjalanannya hingga mendapatkan empat keping batu dari tembok Berlin.

"Patung Menembus Batas itu konsepnya sudah saya reka-reka dari awal 1990. Dua minggu setelah tembok Berlin runtuh, saya langsung terbang ke Berlin untuk mencari tahu caranya bisa mendapatkan 4 segmen dinding pembatas tersebut," kata Teguh.

(baca: Alasan Kalijodo Jadi Lokasi Peletakan Batu dari Tembok Berlin)

Teguh kemudian mendapatkan informasi bahwa perusahaan yang ditunjuk pemerintah Jerman untuk mengurus penjualan pecahan tembok Berlin adalah Limex GmbH.

"GmbH itu singkatan dari Gesselschaft mit begrenzer Haltung yang artinya sama seperti PT (Persereoan Terbatas), nah Limex itu nama dari perusahaannya. Jadi Limex GmbH sama dengan PT Limex," ujarnya.

(baca: 4 Batu dari Tembok Berlin yang Disumbangkan ke Kalijodo Senilai Rp 62,3 Miliar)

Dari Limex GmbH Teguh berhasil mendapatkan empat segmen batu yang masing-masing berukuran 120x360x20 sentimeter. Menurut Teguh, pecahan tembok Berlin itu memiliki makna yang dalam untuk Indonesia.

"Lalu, dasar pemikiran dari Patung Menembus Batas ini datang dari bentuk negara kita yang terdiri dari Beragam Suku bangsa, Agama, Bahasa dan budaya. Di antara suku-suku bangsa yang sama sekali berbeda itu, selalu ada "Tembok Berlin"," kata dia.

Ia mengatakan, sejak didapatkannya pecahan batu dari tembok Berlin itu dia terus mencari lokasi peletakan agar makna yang terkandung di dalamnya dapat dimengerti masyarakat luas.

"Pada 1990, saat saya mencetuskan ide Patung Menembus Batas ini, hanya segelintir orang yang mengerti. sebagian besar malah pempertanyakan korelasi tembok Berlin dengan Indonesia," ujarnya.

"Bahkan ada yang bilang 'Ah Indonesia sudah lama bersatu dan aman kok!' Lalu apa yang terjadi setelah saya mencetuskan gagasan "Patung Menembus Batas" ini? 1998 kerusuhan Mei, Lalu ada konflik Ambon, dan lain-lain. Apakah itu persatuan?" ungkapnya.

Kini Kalijodo telah menjadi lokasi yang diharapkan mampu menerjemahkan segala konsep yang terkandung dalam Patung Menembus Batas.

"Bagi saya Patung Menembus Batas masih aktual dan harus menjadi simbol yang bisa mengingatkan pada tembok Berlin, alat penyekat yang berlumuran darah, tersirami oleh ratap tangis anak manusia, telah berhasil diruntuhkan oleh mereka yang tertindas dan menjadi prasasti bagi sejarah kemanusiaan yang beradab," ucap Teguh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/30/08193341/cerita-seniman-yang-27-tahun-mencari-tempat-meletakkan-batu-dari-tembok

Terkini Lainnya

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Keberatan Ditertibkan, Juru Parkir Minimarket: Cari Kerjaan Kan Susah...

Megapolitan
BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

BPSDMP Kemenhub Bentuk Tim Investigasi Usut Kasus Tewasnya Taruna STIP

Megapolitan
Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Status Taruna STIP yang Aniaya Junior Bakal Dicopot

Megapolitan
Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Duka di Hari Pendidikan, Taruna STIP Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Mahasiswanya Tewas Dianiaya Senior, Ketua STIP: Tak Ada Perpeloncoan, Murni Antar Pribadi

Megapolitan
Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Fakta-fakta Kasus Pembunuhan Mayat dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Bagaimana jika Rumah Potong Belum Bersertifikat Halal pada Oktober 2024? Ini Kata Mendag Zulhas

Megapolitan
Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke