Salin Artikel

Antrean Pembayaran Pajak Kendaraan di Samsat Jaksel Membludak

Dari pantauan Kompas.com, antrean mulai terlihat di lantai 1 gedung tersebut. Padahal, bagi para pemilik kendaraan yang punya tunggakan pajak lebih dari satu tahun harus mengurus administrasinya hingga lantai 4.

Para wajib pajak yang menunggak lebih dari satu tahun harus melewati tiga loket. Di loket pertama, para wajib pajak antre untuk mengambil formulir perpanjangan STNK. Lalu, wajib pajak bergeser ke loket di lantai 3 untuk menyerahkan berkas serta formulir yang sudah diisi.

Setelah itu, wajib pajak harus menunggu namanya dipanggil untuk diberikan nominal pajak yang harus dibayarkan. Setelah mendapatkan slip tunggakan pajak, para wajib pajak kembali harus antre di loket pembayaran.

Jika sudah melunasi tunggakan, para wajib pajak akan diberikan bukti pelunasan. Bukti tersebut nanti akan diserahkan ke loket pengambilan STNK yang berada di lantai 4 gedung.

Setelah menyerahkan bukti pembayaran, para wajib pajak harus menunggu namanya dipanggil untuk diserahkan STNK yang sudah diberi pengesahan.

Para wajib pajak yang menunggu antrean yang panjang sampai harus duduk di lantai. Bahkan, para wajib pajak mulai antre dari tangga lantai 1 hingga 4 gedung tersebut.

Ketika mendekati loket, mereka harus berdesak-desakan. Padatnya antrean membuat pendingin udara yang berada di gedung tersebut tak terasa.

Seorang wajib pajak bernama Sulistyo mengaku sudah antre sejak pukul 10.00 pagi. Dia tak menyangka kondisi Samsat Jakarta Selatan akan sepadat itu.

"Sekarang saja sudah kayak gini antreannya. Enggak kebayang kalau besok gimana. Besok kan terakhir program pemutihan denda (pajak)," ujar Sulistyo.

Sulistyo berniat membayar pajak sepeda motor yang telah telat dua tahun. Dia mengetahui program pemutihan pajak ini dari media sosial.

"Sengaja baru bayar sekarang. Lumayan kan dendanya dihapus jadi agak murah," kata dia. Sulistyo sendiri saat ditemui masih berada di lantai 3 gedung tersebut. Dia harus melewati 1 loket lagi di lantai 4 untuk mengurusi proses perpanjangan STNK kendaraannya.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta menerapkan program pemutihan sanksi denda PKB dan BBNKB. Program tersebut dibuka sejak 19 Juli hingga 31 Agustus 2017.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/30/16400671/antrean-pembayaran-pajak-kendaraan-di-samsat-jaksel-membludak

Terkini Lainnya

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Menyusuri Jalan yang Dilalui Para Korban Tragedi 12 Mei 1998...

Megapolitan
Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Sosok Dimas Aditya Korban Kecelakaan Bus Ciater Dikenal Tak Mudah Marah

Megapolitan
Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Dua Truk TNI Disebut Menerobos CFD Jakarta, Ini Klarifikasi Kapendam Jaya

Megapolitan
Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Diiringi Isak Tangis, 6 Korban Kecelakaan Bus Ciater Dimakamkan di TPU Parung Bingung

Megapolitan
Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Titik Terang Kasus Mayat Terbungkus Sarung di Pamulang: Terduga Pelaku Ditangkap, Identitas Korban Diketahui

Megapolitan
3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

3 Pelajar SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus Dishalatkan di Musala Al Kautsar Depok

Megapolitan
Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Isak Tangis Iringi Kedatangan 3 Jenazah Korban Kecelakaan Bus Ciater: Enggak Nyangka, Pulang-pulang Meninggal...

Megapolitan
Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Terduga Pembunuh Pria Dalam Sarung di Pamulang Ditangkap

Megapolitan
Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Pemprov DKI Lepas Ratusan Jemaah Haji Kloter Pertama Asal Jakarta

Megapolitan
Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Pesan Terakhir Guru SMK Lingga Kencana Korban Kecelakaan Bus di Ciater Subang

Megapolitan
Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Gratis Untuk Anak Pejuang Kanker, Begini Syarat Menginap di 'Rumah Anyo'

Megapolitan
Gelar 'Napak Reformasi', Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Gelar "Napak Reformasi", Komnas Perempuan Ajak Masyarakat Mengingat Tragedi 12 Mei 1998

Megapolitan
Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Jatuh Bangun Pinta Mendirikan 'Rumah Anyo' Demi Selamatkan Para Anak Pejuang Kanker

Megapolitan
Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Saat Epy Kusnandar Ditangkap karena Narkoba, Diam Seribu Bahasa

Megapolitan
Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Misteri Mayat Pria Terbungkus Sarung di Pamulang, Diduga Dibunuh Lalu Dibuang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke