Suwondo menyampaikan, ratusan ganja itu diletakan di bagian bawah tumpukan sandal. Ini dilakukan agar saat ada razia di jalanan, hanya terlihat tumpukan sandal yang dibawa di dalam truk itu.
"Ini kan truk ekspedisi barang-barang berupa sendal jepit. Jadi diletakan berada di bawah dan tengah. Maka dilihat saat razia biasa sangat sulit. Makanya pengungkapan ini kami kerjasama dengan masyarakat," ujar Suwondo di RS Polri, Jakarta Timur, Rabu (30/8/2017).
Secara terpisah, Kasubdit II AKBP Doni Alexander mengatakan, dari keterangan salah satu tersangka yang diamankan berinisial SM, pengiriman telah dilakukan sebanyak enam kali.
Baca: Polisi Amankan 225 Kilogram Ganja Asal Aceh yang Dibawa Truk Ekspedisi
Sekali pengiriman, ganja yang dibawa bisa mencapai 300 kg hingga 500 kg. Sopir mendapatkan upah dari pengiriman ganja sebesar Rp 100.000 per kilonya.
"Kalau soal modusnya enggak jauh beda dari pengiriman menggunakan sandal seperti ini lah," ujar Doni.
Dalam pengungkapan itu polisi mengamankan tiga pelaku berinisial SM, EP, dan HSB. Namun, saat hendak melakukan pengembangan, HSB melawan dan terpaksa ditembak oleh petugas. Polisi masih mengejar sejumlah pelaku lainya yang masih buron.
Baca: Narapidana Jadi Pemodal dan Pemesan Ganja 225 Kilogram Asal Aceh
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/08/30/19130791/225-kg-ganja-asal-aceh-disembunyikan-dalam-tumpukan-sandal-jepit