Salin Artikel

Pura-pura Buang Air Kecil lalu Mencoba Kabur, Pengedar Sabu Ditembak

AM ditembak saat berpura-pura ingin buang air kecil sebagai upaya melarikan diri. Demikian disampaikan Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono.

Argo menambahkan, tewasnya AM bermula saat Direktorat Reserse Narkoba mendapat informasi dari masyarakat terkait transaksi narkotika di sekitar Pancoran.

"Dia akan melakukan delivery," kata Argo di Mapolda Metro Jaya, Minggu (3/9/2017).

Polisi yang sudah mengintai membekuk AM dan menyita 100 gram sabu dari pria itu. AM kemudian dibawa ke tempat tinggalnya. Di sana polisi menemukan 1.500 butir ekstasi dan sabu seberat 900 gram.

Baca: Jadi Pengedar Sabu, Seorang Oknum Polisi Dipastikan Dipecat

Setelah penggeledahan, penyidik langsung membawa AM ke Mapolda Metro Jaya. Namun dalam perjalanan, AM berpura-pura ingin buang air kecil.

Setelah polisi berhenti dan mengantar AM ke kamar kecil, pria itu malah mendorong petugas hingga terjatuh dan berusaha merebut senjata api milik polisi.

Tak ada pilihan lain, polisi terpaksa melepaskan tembakan yang membuat AM terluka cukup serius.

"Anggota tentu tidak mau kehilangan dan akhirnya menindak tegas," ujar Argo.

Petugas mencoba menyelamatkan nyawa AM dengan membawanya ke RS Polri, Kramatjati. Namun, AM meninggal dunia dalam perjalanan akibat kehabisan darah.

Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Suwondo Nainggolan menambahkan, polisi kini menyelidiki jaringan narkoba AM.

Saat ditangkap, AM mengaku jaringan peredaran narkoba yang melibatkannya dikendalikan seorang bos besar yang masih mendekam di lembaga pemasyarakatan.

"Jaringan ini masih jaringan Jakarta dengan kendali dari dalam lapas," kata Suwondo.

Baca: BNN: Pengedar Sabu 300 kg di Pluit Berbeda dengan Pengedar Sabu 1 Ton

Menurut Suwondo, kuatnya dugaan keterlibatan pihak lain dan bahkan jaringan internasional dikarenakan jenis dan jumlah barang bukti narkotika yang ditemukan petugas cukup besar.

"Satu kilogram enggak mungkin pemain tunggal dan kita tidak produksi di sini. Artinya ada sumber lain ada jaringan lain. Ekstasinya juga," ujarnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/03/19033101/pura-pura-buang-air-kecil-lalu-mencoba-kabur-pengedar-sabu-ditembak

Terkini Lainnya

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Suasana Berbeda di RTH Tubagus Angke yang Dulunya Tempat Prostitusi, Terang Setelah Pohon Dipangkas

Megapolitan
Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Dedie Rachim Daftar Penjaringan Cawalkot ke Partai Lain, Bentuk Bujuk Rayu PAN Cari Koalisi di Pilkada

Megapolitan
Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Kemenhub Tambah CCTV di STIP usai Kasus Pemukulan Siswa Taruna hingga Tewas

Megapolitan
Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Kasus Kecelakaan HR-V Tabrak Bus Kuning UI Diselesaikan Secara Kekeluargaan

Megapolitan
Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Taruna STIP Dipukul Senior hingga Tewas, Kemenhub Bentuk Tim Investigasi

Megapolitan
Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Dedie Rachim Ikut Penjaringan Cawalkot Bogor ke Beberapa Partai, PAN: Agar Tidak Terkesan Sombong

Megapolitan
Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Kebakaran Landa Ruko Tiga Lantai di Kebon Jeruk, Petugas Masih Padamkan Api

Megapolitan
Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Kronologi Penganiayaan Taruna STIP hingga Tewas, Pukulan Fatal oleh Senior dan Pertolongan yang Keliru

Megapolitan
Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Dijenguk Adik di RSJ Bogor, Pengemis Rosmini Disebut Tenang dan Tak Banyak Bicara

Megapolitan
Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Senior yang Aniaya Taruna STIP Panik saat Korban Tumbang, Polisi: Dia Berusaha Bantu, tapi Fatal

Megapolitan
Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Pengemis yang Suka Marah-marah Dijenguk Adiknya di RSJ, Disebut Tenang saat Mengobrol

Megapolitan
BOY STORY Bawakan Lagu 'Dekat di Hati' Milik RAN dan Joget Pargoy

BOY STORY Bawakan Lagu "Dekat di Hati" Milik RAN dan Joget Pargoy

Megapolitan
Lepas Rindu 'My Day', DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Lepas Rindu "My Day", DAY6 Bawakan 10 Lagu di Saranghaeyo Indonesia 2024

Megapolitan
Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Jelang Pilkada 2024, 8 Nama Daftar Jadi Calon Wali Kota Bogor Melalui PKB

Megapolitan
Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Satpol PP Minta Pihak Keluarga Jemput dan Rawat Ibu Pengemis Viral Usai Dirawat di RSJ

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke