Salin Artikel

Penjelasan RS Mitra Keluarga Kalideres soal Meninggalnya Bayi Debora

Dalam keterangan persnya, pihak manajemen menyampaikan bahwa awalnya Debora diterima instalasi gawat darurat (IGD) sekitar pukul 03.40 WIB dalam keadaan tidak sadar dan tubuh tampak membiru.

"Pasien dengan riwayat lahir prematur memiliki riwayat penyakit jantung bawaan (PDA) dan keadaan gizi kurang baik," kata pihak manajemen dalam keterangan persnya.

Berdasarkan pemeriksaan, bayi pasangan Rudianto Simanjorang dan Henny Silalahi itu diterima pihak rumah sakit dalam kondisi napas berat dan banyak dahak, saturasi oksigen sangat rendah, nadi 60 kali per menit, dan suhu badan 39 derajat celcius.

Pihak rumah sakit menyatakan, mereka melakukan pertolongan pertama berupa penyedotan lendir, pemasangan selang ke lambung dan intubasi (pasang selang napas), lalu dilakukan bagging atau pemompaan oksigen dengan menggunakan tangan melalui selang napas, infus, obat suntikan, dan diberikan pengencer dahak (nebulizer).

Pemeriksaan laboratorium dan radiologi juga dilakukan. Menurut pihak rumah sakit, setelah itu kebiruan berkurang serta oksigen membaik meski kondisi Debora masih kritis.

Kemudian, dokter Rumah Sakit Mitra Keluarga Kalideres menyarankan kepada Henny agar Debora ditangani di ruang intensive care unit (ICU).

Dalam keterangan persnya, pihak rumah sakit menyebut Henny menolak perawatan di ICU lantaran terkendala biaya. Dokter pun menawarkan kepada Henny agar Debora dirujuk ke RS yang bekerja sama dengan BPJS.

"Ibu pasien setuju. Dokter pun membuat surat rujukan dan kemudian pihak RS berusaha menghubungi beberapa RS yang merupakan mitra BPJS. Dalam proses pencarian RS tersebut, baik keluarga pasien maupun pihak rumah sakit kesulitan mendapatkan tempat," tulis manajemen.

Pukul 09.15 WIB, Henny dan Rudianto mendapatkan tempat di salah satu rumah sakit yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan.

Dokter rumah sakit tersebut menghubungi dokter Mitra Keluarga Kalideres untuk menanyakan kondisi Deborah.

Saat komunikasi antar-dokter belangsung, perawat yang menjaga dan memonitor pasien memberitahukan kepada dokter bahwa kondisi Debora tiba-tiba memburuk.

Dokter segera melakukan pertolongan pada Debora. Setelah melakukan resusitasi jantung dan paru selama 20 menit, nyawa Debora tak bisa diselamatkan.

Sementara itu, Henny membantah keterangan yang disampaikan rumah sakit. Menurut dia, Debora tidak memiliki riwayat kekurangan gizi.

Beratnya yang hanya 3,2 kilogram pada usia empat bulan itu, kata dia, karena Debora lahir prematur.

Henny juga menyangkal menolak perawatan di ICU. Pengakuan Henny, ia sudah memohon kepada pihak administrasi dan dokter jaga agar Debora dimasukan dulu ke ICU RS Mitra Keluarga Kalideres.

Saat itu, ia hanya punya uang Rp 5 juta yang tak cukup untuk membayar uang muka ICU.  "Saya kasih uang yang saya punya Rp 5 juta agar dimasukan NICU dulu, toh nanti kan dipindah," kata Henny.

Ia menyayangkan pihak rumah sakit bersikeras agar uang muka dilunasi. Sebab, Henny sudah berjanji akan melunasi uang muka Rp 11 juta siang harinya setelah mendapat pinjaman uang dari kerabat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/09/19570841/penjelasan-rs-mitra-keluarga-kalideres-soal-meninggalnya-bayi-debora

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke