Salin Artikel

Gigit Tangan Pelaku, Siswi SD di Tanjung Duren Lolos dari Penculikan

Dalam video berdurasi 2 menit 34 detik tersebut, PI menceritakan pengalamannya hampir menjadi korban penculikan.

"Awalnya aku lagi jajan. Terus pas aku pulang aku di-giniin (tangan membekap mulut). Terus aku gigit dan langsung aku lari," ujar Putri, dalam video tersebut.

PI mengatakan, peristiwa tersebut terjadi pada pukul 13.00 WIB, pada saat itu, dia dan kedua temannya sempat melihat ada dua anak berbaju sekolah disekap di dalam mobil penculik tersebut.

(baca: Polisi Daerah Diinstruksikan untuk Imbau Warga Tetap Waspadai Penculikan Anak)

Saat dihubungi Kompas.com, Kepala SD Negeri Tanjung Duren 1 Pagi, Mulyadi membenarkan adanya laporan tiga siswinya yang mengaku nyaris menjadi korban penculikan.

"Betul, ada tiga siswi kami yang melapor. Kejadiannya Senin siang. Orangtua siswa melaporkan kepada kami pada Senin malamnya," ujar Mulyadi, Rabu (13/9/2017).

Mulyadi melanjutkan, orangtua ketiga siswi bernama PI, S, dan SF pun menjelaskan mengenai kronologi kejadian percobaan penculikan tersebut.

"Jadi anak-anak itu sebenarnya sudah pulang sekolah. Lalu mau lanjut les di luar sekolah. Nah sekitar jam 14.30 itu mereka bertiga ke depan sekolah untuk membeli cilok. Kan memang kalau siang sekolah kami digunakan SMPN 69," kata Mulyadi.

Dia mengungkapkan, tidak jauh dari penjual cilok, seorang pria yang berada di dekat sebuah mobil berusaha menyekap mulut PI yang tengah melintas di depannya bersama S dan SF.

"Nah, refleks saja putri menggigit tangan pria yang disebut sudah tua itu dan lari ke arah rumahnya yang terletak di kawasan Pasar Koplo yang lokasinya dekat dengan sekolah. Mereka langsing cerita kepada orangtuanya soal kejadian ini," ujarnya.

Menanggapi laporan orangtua siswinya, pihak sekolah langsung melaporkan kejadian tersebut kepada Polsek Tanjung Duren.

"Saat ini Pak Kanit (Reskrim) dan Pak Kapolsek sedang mem-BAP tiga anak ini di sekolah. Ada juga (kamera) CCTV yang terpasang di rumah warga yang bisa diselidiki juga," kata Mulyadi.

Mulyadi mengimbau kepada para wali murid meningkatkan kewaspadaan untuk menghindari kejadian itu terulang.

"Kalau dari sekolah sudah menyediakan saung baca. Jadi kalau anak pulang sekolah dan belum dijemput bisa di situ dulu atau mushala biar aman. Orangtua pun disarankan menjemput tepat waktu agar kejadian begini tidak terulang," ucap Mulyadi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/13/13374461/gigit-tangan-pelaku-siswi-sd-di-tanjung-duren-lolos-dari-penculikan

Terkini Lainnya

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi 'Penindakan'

Taruna STIP Tewas Dianiaya, Polisi Ungkap Pemukulan Senior ke Junior Jadi Tradisi "Penindakan"

Megapolitan
Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Empat Taruna STIP yang Diduga Saksikan Pelaku Aniaya Junior Tak Ikut Ditetapkan Tersangka

Megapolitan
Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Motif Pelaku Aniaya Taruna STIP hingga Tewas: Senioritas dan Arogansi

Megapolitan
Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Penyebab Utama Tewasnya Taruna STIP Bukan Pemukulan, tapi Ditutup Jalur Pernapasannya oleh Pelaku

Megapolitan
Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Polisi Tetapkan Tersangka Tunggal dalam Kasus Tewasnya Taruna STIP Jakarta

Megapolitan
Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Hasil Otopsi Taruna STIP yang Tewas Dianiaya Senior: Memar di Mulut, Dada, hingga Paru

Megapolitan
Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Akhir Penantian Ibu Pengemis yang Paksa Orang Sedekah, Dua Adiknya Datang Menjenguk ke RSJ

Megapolitan
Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Polisi Sebut Ahmad dan RM Semula Rekan Kerja, Jalin Hubungan Asmara sejak Akhir 2023

Megapolitan
Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Praktik Prostitusi di RTH Tubagus Angke Dinilai Bukan PR Pemprov DKI Saja, tapi Juga Warga

Megapolitan
Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Keluarga Harap Tak Ada Intervensi dalam Pengusutan Kasus Mahasiswa STIP yang Tewas Dianiaya Senior

Megapolitan
Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Pro-Kontra Warga soal Janji Dishub DKI Tertibkan Juru Parkir, Tak Keberatan jika Jukir Resmi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Mahasiswa STIP Tewas Dianiaya Senior, Pengawasan dan Tata Tertib Kampus Jadi Sorotan

Megapolitan
Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Hari Ini, Polisi Lakukan Gelar Perkara Kasus Mahasiswa STIP Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Usul Heru Budi Bangun “Jogging Track” di RTH Tubagus Angke Dinilai Tak Tepat dan Buang Anggaran

Megapolitan
Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Polisi Sebut Pembunuh Wanita Dalam Koper Tak Berniat Ambil Uang Kantor yang Dibawa Korban

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke