Salin Artikel

Pemilik 2 Rumah di Kompleks Akabri Klaim Baru Terima Surat Peringatan

Namun warga mengklaim kedua rumah bernomor 15a dan 28a itu baru diberi peringatan dua hari lalu tepatnya pada Selasa (12/9/2017).

"Dua rumah yang akan dikosongkan ini baru dua hari sebelumnya dapat surat perintah pengosongan," kata perwakilan warga Viviet S Putri di lokasi, Kamis (14/9/2017).

Menurut Viviet, pada Selasa siang, warga dan penasihat hukum mengikuti sidang gugatan mereka terhadap BPN Jakarta Selatan dan Kementerian Pertahanan. Sayangnya sidang itu ditunda.

Baca: Puluhan Personel TNI Datangi Komplek Akabri Menteng Pulo

Malam harinya, Eri dan Eryawan, penghuni yang tinggal di dua rumah tersebut, menerima surat perintah pengosongan.

"Suratnya besok udah harus kosongin. Ternyata mereka datang hari ini," kata Viviet.

Viviet mengatakan, dua rumah ini menjadi target pertama pihak TNI lantaran diduga kosong. Namun menurut Viviet, rumah itu masih dihuni oleh putra purnawirawan dan keluarganya.

Dari 60 rumah yang ada di kompleks tersebut, 15 di antaranya sudah menerima surat peringatan satu hingga tiga untuk mengosongkan rumah warga sejak Juni 2017.

Kamis pagi ini, puluhan personel TNI datang untuk mengosongkan sejumlah rumah. Namun, hingga berita ini diunggah, mereka belum menyentuh kedua rumah itu.

Pihak TNI enggan memberikan pernyataan kepada awak media terkait upaya pengosongan beberapa rumah tersebut.

Baca: Penghuni Kompleks Akabri: Kami Punya Kedudukan dan Hak yang Sama di Mata Hukum

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/14/12105091/pemilik-2-rumah-di-kompleks-akabri-klaim-baru-terima-surat-peringatan

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke