Salin Artikel

DPRD DKI Harus Perbanyak Perda untuk Tingkatkan Indeks Demokrasi

Pada 2016, kata Thoman, peraturan daerah (perda) dan rekomendasi DPRD DKI dinilai masih kurang. Adapun perda dapatdisahkan DPRD dengan persetujuan bersama kepala daerah.

"Perda apa saja, kerja mereka kan harus bikin perda. Tugas DPRD bikin perda, bikin pengawasan. Kalau mengawasi, ada dong rekomendasinya," ujar Thoman, di Kantor BPS DKI Jakarta, Salemba, Kamis (14/9/2017).

Rekomendasi yang disampaikan DPRD kepada Pemprov DKI Jakarta, kata Thoman, harus berbentuk rekomendasi tertulis. Ada aturan yang mengatur tentang rekomendasi tersebut.

"Rekomendasi yang dimaksud tertulis sebagai rekomendasi, bukan rekomendasi yang diomongkan di koran," kata dia.

(baca: BPS DKI Sebut Indeks Demokrasi 2016 Turun karena Penghadangan Kampanye Ahok)

Cara lain yang harus dilakukan untuk meningkatkan indeks demokrasi di Jakarta yakni Pemerintah Provinsi DKI harus menyediakan media atau saluran untuk masyarakat menyampaikan pendapat.

Dengan begitu, masyarakat tidak akan turun ke jalan yang berpotensi menimbulkan kekacauan sehingga mencederai demokrasi. Salah satu saluran yang sudah ada untuk menyampaikan pendapat yakni Ombudsman RI.

"Kalau makin banyak aduan ke Ombudsman, makin bagus demokrasinya, apa pun itu, mau protes kek, tapi disampaikan melalui salurannya. Itu demokrasinya makin bagus," kata Thoman.

Masyarakat yang menyampaikan pendapat juga bisa saja dengan berunjuk rasa turun ke jalan. Namun, Thoman menyebut unjuk rasa itu harus dilakukan dengan tertib.

"Kalau disampaikan melalui jalan, ya mesti tertib, jangan menganggu orang. Ketika orang terganggu, ada kekerasan. Kalau banyak terjadi kekerasan, akibatnya tadi nilai indeks demokrasinya rendah," ucapnya.

Selain itu, partai politik juga harus melakukan kaderisasi dengan baik kepada kader-kadernya karena menjadi salah satu indikator penentuan indeks demokrasi.

Addapun 2016 menjadi tahun dengan indeks demokrasi paling buruk di Jakarta selama tujuh tahun terakhir, yakni 70,85. Indeks demokrasi pada 2015 yakni 85,32. Selain karena tahun pilkada, ada beberapa alasan menurunnya indeks demokrasi pada 2016.

Di antaranya pembubaran unjuk rasa yang tidak tertib aturan, kurangnya produk hukum dan rekomendasi yang dihasilkan DPRD, kurangnya kaderisasi yang dilakukan partai politik, dan tidak mampunya pemerintah memfasilitasi saluran demokrasi karena keterbatasan anggaran.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/14/19580321/dprd-dki-harus-perbanyak-perda-untuk-tingkatkan-indeks-demokrasi

Terkini Lainnya

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Tewasnya Mahasiswa STIP di Tangan Senior, Korban Dipukul 5 Kali di Bagian Ulu Hati hingga Terkapar

Megapolitan
Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Fenomena Suhu Panas, Pemerintah Impor 3,6 Juta Ton Beras

Megapolitan
Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Pengemudi HR-V yang Tabrak Bikun UI Patah Kaki dan Luka di Pipi

Megapolitan
Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Bakal Cek Tabung Gas, Zulhas: Benar Enggak Isinya 3 Kilogram?

Megapolitan
Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Mendag Tegaskan Rumah Potong Ayam Harus Bersertifikat Halal Oktober 2024, Tidak Ada Tawar-tawar Lagi

Megapolitan
Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Mobil Mahasiswa Tabrak Bus Kuning UI, Saksi: Penumpangnya 3, Cowok Semua

Megapolitan
Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Kebengisan Pembunuh Wanita Dalam Koper: Setubuhi dan Habisi Korban, lalu Curi Uang Kantor

Megapolitan
Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Kronologi Meninggalnya Siswa STIP yang Dianiaya Senior

Megapolitan
Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Pernah Mengaku Capek Terlibat Narkoba, Rio Reifan Ditangkap Lagi Usai 2 Bulan Bebas Penjara

Megapolitan
Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Senior Aniaya Siswa STIP hingga Tewas, 5 Kali Pukul Bagian Ulu Hati

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

[POPULER JABODETABEK] Motif Pembunuhan Wanita Dalam Koper: Korban Ternyata Minta Dinikahi | Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak

Megapolitan
Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Rute Transjakarta 10M Pulo Gadung - Walikota Jakarta Utara via Cakung

Megapolitan
Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Lokasi dan Jadwal Pencetakan KTP dan KK di Tangerang Selatan

Megapolitan
Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Kecelakaan di UI, Saksi Sebut Mobil HRV Berkecepatan Tinggi Tabrak Bus Kuning

Megapolitan
Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Polisi Periksa 10 Saksi Kasus Tewasnya Siswa STIP yang Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke