Salin Artikel

Penerobos "Busway" yang Sempat Melawan Polisi, Akhirnya Minta Maaf

Dalam video yang diunggah akun Instagram infia_fact, pengendara sepeda motor yang mengaku bernama Reno itu mengakui kesalahannya.

Ia menyampaikan permintaan maaf kepada Polda Metro Jaya, PT Transportasi Jakarta, dan masyarakat di seluruh Indonesia.

"Saya mengakui perbuatan saya kemarin tidak dapat ditolerir dan sangat tidak layak untuk ditiru. Oleh karenanya saya sangat menyesali perbuatan tersebut," kata Reno.

Baca: Sambil Merokok, Penerobos "Busway" Ini Ngotot Pada Polisi yang Menilang

Selain itu, Reno juga menyampaikan permintaan maaf pada klub motor Indogriya Cipta Kreasi. Saat kejadian, dia diketahui memang menggunakan jaket dari klub motor tersebut.

"Permohonan maaf juga saya sampaikan kepada kedua orangtua saya. Kepada seluruh masyarakat pelat G di manapun berada. Karena perbuatan saya kemarin telah membuat malu kalian," ujar Reno.

Dalam video yang diunggah akun Facebook TMC Polda Metro Jaya, Sabtu (9/9/2017), Reno diketahui ditilang karena menerobos "busway" saat menggunakan sepeda motor jenis matic dengan pelat G 6705 LI.

Namun Reno terlihat tak terima ditilang dan sempat beradu argumen dengan polisi sambil mengisap rokok dan membaca beberapa lembar kertas yang kemungkinan adalah surat tugas polisi yang menilangnya.

Polisi yang merekam video sempat beberapa kali menyindir Reno. Polisi menyebutnya sebagai "orang yang merasa kuat". Namun, sindiran polisi tersebut dibantah oleh Reno.

"Bukan merasa orang kuat Pak. Tapi enggak pake seprint. Saya minta surat tugas enggak dikasih," kata dia.

Baca: Polisi Harus Konsisten Tindak Penerobos "Busway"

Dalam statusnya, TMC Polda Metro mengimbau agar warga tidak mencontoh perilaku pengendara tersebut.

"Perilaku buruk pengguna jalan seperti ini tidak perlu ditiru. Mari kita sama-sama tertib berlalu lintas demi keselamatan bersama," demikian imbauan polisi dalam akun TMC Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/14/20165891/penerobos-busway-yang-sempat-melawan-polisi-akhirnya-minta-maaf

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke