Salin Artikel

Matahari Pasaraya Blok M Akan Tutup, Para Pemburu Diskon Pun Datang

Sebagian besar adalah warga yang memang datang khusus untuk memburu barang-barang diskon yang ditawarkan.

Seperti yang diberitakan sebelumnya, PT Matahari Department Store Tbk akan menutup dua gerai mereka di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai pada akhir September ini.

Ditutupnya dua gerai tersebut membuat kedua gerai tersebut memberikan diskon besar-besaran untuk menghabiskan persediaan barang.

Pada Sabtu (16/9/2017), manajemen Matahari memang menawarkan diskon besar untuk barang-barang yang dijual di Pasaraya Blok M.

Baca: "Rusuhnya" Pengunjung di Matahari Pasaraya Manggarai yang Akan Ditutup

Sebagian barang bahkan mendapatkan potongan harga mencapai 75 persen. Salah satu barang yang didiskon besar ini antara lain pakaian atasan wanita dari berbagai jenis, dari mulai jenis kaos hingga cardigan.

Untuk pakaian jenis ini, harga yang ditawarkan untuk semua item adalah Rp 128 ribu per potong.

Pihak Matahari menyebut pakaian yang didiskon itu biasanya dijual dalam kisaran harga Rp 298 ribu - Rp 428 ribu per potong.

Tidak hanya menurunkan harga, pihak Matahari juga menawarkan bonus untuk pembeli yang membeli barang lebih dari satu buah.

Seperti bonus satu pakaian bagi tiap pembeli yang membeli dua potong pakaian.

Salah satu pemburu diskon itu adalah Etty (53) yang datang bersama suaminya. Etty mengatakan, dia mendengar informasi akan tutupnya Matahari Pasaraya Blok M dari pemberitaan televisi.

"Makanya saya datang ke sini. Siapa tahu ada (barang) yang bagus," ujar warga asal Lebak Bulus, Jakarta Selatan itu.

Pemburu diskon lainnya adalah Novita (42). Namun meski diskon sudah relatif besar, tetap saja ia menilai harga barang yang ditawarkan masih tergolong mahal.

"Pengennya sih harganya diturunin lagi, ha ha ha," ujar perempuan yang tampak sedang memilih pakaian dengan harga Rp 300-400 ribu ini.

Gerai Matahari di Pasaraya Blok M dan Pasaraya Manggarai dibuka pada 2015 silam biaya investasi Rp 30 sampai Rp 40 miliar.

Sekretaris Korporat dan Direktur Legal PT Matahari Department Store Tbk Miranti Hadisusilo menjelaskan, dua gerai Matahari di Pasaraya Blok M dan Manggarai ditutup akibat pusat perbelanjaan tersebut sepi pengunjung sehingga penjualan tidak sesuai target.

"Karena mal yang sepi sehingga mengakibatkan kinerja kedua gerai tersebut tidak sesuai dengan target manajemen," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (15/9/2017).

Baca: Ruang Kosong Mal di Jakarta Lebih dari Setengah Juta Meter Persegi

Kendati demikian, Miranti menegaskan, hingga akhir tahun ini PT Matahari Department Store Tbk masih melakukan ekspansi bisnis dengan membuka gerai baru.

"Matahari tetap akan melakukan ekspansi dengan membuka satu sampai tiga gerai lagi sampai akhir tahun, satu di (pulau) Jawa, dua di luar Jawa," ujar dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/09/16/14484441/matahari-pasaraya-blok-m-akan-tutup-para-pemburu-diskon-pun-datang

Terkini Lainnya

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Polisi Buru Maling Kotak Amal Mushala Al-Hidayah di Sunter Jakarta Utara

Megapolitan
Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Remaja yang Tenggelam di Kali Ciliwung Ditemukan Meninggal Dunia

Megapolitan
Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Polisi Selidiki Pelaku Tawuran yang Diduga Bawa Senjata Api di Kampung Bahari

Megapolitan
'Update' Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

"Update" Kasus DBD di Tamansari, 60 Persen Korbannya Anak Usia SD hingga SMP

Megapolitan
Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Bunuh dan Buang Mayat Dalam Koper, Ahmad Arif Tersinggung Ucapan Korban yang Minta Dinikahi

Megapolitan
Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Pria yang Meninggal di Gubuk Wilayah Lenteng Agung adalah Pemulung

Megapolitan
Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Mayat Pria Ditemukan di Gubuk Wilayah Lenteng Agung, Diduga Meninggal karena Sakit

Megapolitan
Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Tawuran Warga Pecah di Kampung Bahari, Polisi Periksa Penggunaan Pistol dan Sajam

Megapolitan
Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin 'Jogging Track'

Solusi Heru Budi Hilangkan Prostitusi di RTH Tubagus Angke: Bikin "Jogging Track"

Megapolitan
Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Buka Pendaftaran, KPU DKI Jakarta Butuh 801 Petugas PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

KPU DKI Jakarta Buka Pendaftaran Anggota PPS untuk Pilkada 2024

Megapolitan
Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Bantu Buang Mayat Wanita Dalam Koper, Aditya Tak Bisa Tolak Permintaan Sang Kakak

Megapolitan
Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Pemkot Depok Bakal Bangun Turap untuk Atasi Banjir Berbulan-bulan di Permukiman

Megapolitan
Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Duduk Perkara Pria Gigit Jari Satpam Gereja sampai Putus, Berawal Pelaku Kesal dengan Teman Korban

Megapolitan
15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

15 Pasien DBD Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke