"Seandainya ditoleransi itu adalah anak yang sudah Kelas III SMP ke atas dan memang itu sinkron dengan kurikulum kita karena pelajaran G30S/PKI itu baru anak SMP Kelas 3 semester dua," kata Muhadjir, seusai mengikuti upacara Hari Kesaktian Pancasila di Monumen Pancasila Sakti, Lubang Buaya, Jakarta, Minggu (1/10/2017).
Muhadjir menilai film itu bisa dijadikan bagian dari ekstra kurikuler dalam rangka pengayaan pelajaran sejarah. Akan lebih baik, kata Muhadir, orangtua memberikan pendampingan saat anak-anaknya yang sudah kelas III SMP ingin menonton fil tersebut.
Pada tahun ini banyak digelar acara nonton bareng film G30S/PKI. Acara nobar tersebut digelar di permukiman warga, di kampus, dan di tempat lainnya.
(baca: Di Kupang, Warga Nobar Film G30S/PKI yang Sudah Diedit)
Banyak acara nobar film G30S/PKI dalam format yang sudah diedit, durasinya tidak sepanjang film asli, dan adegan sadis dihilangkan.
"Kalau di bawah umur kami tidak rekomendasikan. Ada adegan yang belum layak ditonton anak-anak. Biar dewasa dulu lah. Nanti toh film itu masih terus ada. Tahun depan masih ada tahun berikutnya masih ada," lanjut dia.
(baca: Mendikbud Akan Tegur Sekolah yang Wajibkan Siswa Nonton Film G30S/PKI)
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/01/14260091/mendikbud-imbau-film-g30spki-tidak-ditonton-anak-di-bawah-kelas-3-smp