"Waktu saya tinggal 10 hari, saya deg-degan lho, deg-degan betul. Jangan sampai dalam 10 hari ini eh ada yang macam-macam, kena (korupsi), malu saya," ujar Djarot di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Kamis (5/10/2017).
Djarot bercerita, saat menjabat sebagai Wali Kota Blitar selama dua periode, tidak ada satu pun bawahannya yang ditangkap karena kasus korupsi. Djarot berharap hal itu juga terjadi selama dia menjabat sebagai gubernur DKI.
"Bapak Ibu boleh cek, saya 10 tahun jadi wali kota Blitar, ada enggak staf saya masuk penjara gara-gara korupsi," kata dia.
Baca: Djarot: Banyak Lembaga Pengawasan, KKN Tetap Banyak
Djarot pun berpesan kepada para pejabat dan PNS di lingkungan Pemprov DKI Jakarta untuk tetap bekerja dengan benar. Dia tidak ingin ada bawahannya yang terjerat korupsi.
"Jangan. (Jika korupsi) berarti kalian mempermalukan diri kalian sendiri, organisasi kalian, pemprov, dan kalian mempermalukan saya," ucap Djarot.
Bekerja tanpa niat korupsi, lanjut Djarot, harus terus ditanamkan dalam diri aparatur sipil negara (ASN) di lingkungan Pemprov DKI, meski dia tak lagi menjabat. Djarot berpesan para ASN untuk bisa menghadapi godaan yang "menyenangkan" selama menjadi pejabat DKI.
"Kalau keliru jalan, habis ini. Jadi saya minta tolong betul selama 10 hari ke depan ini. Apakah sampai 15 Oktober (akhir masa jabatan Djarot) saja? Tidak. Selamanya saya titip pesan, jangan sampai mudah tergoda, jangan sampai Anda hanya berorientasi kepada jabatan," kata Djarot.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/05/13341741/djarot-waktu-saya-tinggal-10-hari-deg-degan-jangan-ada-yang-korupsi