Salin Artikel

Perjuangan Mengubah Wajah Kalijodo yang Belum Tuntas...

Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) dan Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kalijodo merupakan salah satu mimpi mantan gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok yang telah terwujud.

Kawasan prostitusi yang penuh bangunan kumuh dan rawan tindak kriminal berubah menjadi kawasan publik yang sedap dipandang, edukatif dan dapat dinikmati siapa saja yang tertarik mengunjunginya.

RPTRA dan RTH Kalijodo kini dipercantik dengan diletakkannya empat segmen pecahan batu Tembok Berlin berjukuk "Patung Menembus Batas" yang dilengkapi dengan lampu taman warna-warni. Adalah Teguh Ostenrik, seorang seniman Indonesia yang menyumbangkan batu senilai puluhan miliar rupiah tersebut sebagai simbol persatuan warga Jakarta.

Tak hanya itu, sebuah masjid megah dengan bangunan gaya Betawi telah berdiri kokoh di seberang RPTRA yang diresmikan Ahok pada Februari 2017 lalu.

Baca: Kalijodo Selalu Mengingatkan Djarot akan Keberanian Ahok

Namanya Masjid Jami Al-Mubarokah. Yori Antar merupakan otak di balik design unik masjid berlantai dua yang nantinya dapat difungsikan warga Jakarta untuk menggelar berbagai acara tersebut.

Dengan kehadiran RPTRA, RTH, Patung Menembus Batas dan Masjid Jami Al-Mubarokah, "wajah cantik" Kalijodo kian terpancar.

Pembangunan Belum Tuntas

Kalijodo yang sekarang telah bermetamorfosis. Namun, pembangunan Kalijodo belum tuntas, masih ada sejumlah PR yang harus segera dirampungkan.

Kolong tol Sedyatmo atau lebih diakrab disebut kolong tol Kalijodo belum tersentuh. Mulanya kawasan ini dipenuhi bangunan semi permanen warga yang menjadikannya tampak kumuh tak terawat.

Pemerintah Provinsi DKI Jakarta merencanakan pembangunan area parkir di area tersebut. Yori Antar, arsitek yang kembali dipilih untuk mengubah wajah kolong tol Kalijodo menjadi fasilitas publik yang lebih bermanfaat.

Baca: Pembangunan Lahan Parkir Kolong Tol Kalijodo Terhambat Perjanjian Pengembang

Yori Antar menyebut, kawasan tersebut akan dilengkapi dengan taman dan jembatan penghubung menyeberangi sungai yang membuat pengunjung Kalijodo lebih nyaman dan memudahkan akses menuju RPTRA dan RTH Kalijodo.

Rencana awalnya area parkir tersebut akan diresmikan berbarengan dengan peresmian Patung Menembus Batas dan Masjid Jami Al-Mubarokah di masa-masa akhir pemerintahan gubernur DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat.

Namun, pada 3 Oktober 2017 area parkir di kolong tol Kalijodo belum dapat turut diresmikan karena pembangunannya yang belum juga dimulai.

Djarot mengatakan, pembangunan area parkir di kolong tol Kalijodo terhambat perjanjian kerja sama soal kontribusi pengembang. Pembangunan itu rencananya akan menggunakan dana corporate social responsibility (CSR) perusahaan atau kompensasi dari pengembang.

"Itu kemarin terbentur kepada perjanjian kerja sama dengan kontribusi salah satu pengembang itu ya," ujar Djarot di Halte Monas, Jakarta Pusat, Senin (10/9/2017).

Baca: Masih Ada Utang Djarot di Kawasan Kalijodo

Djarot mengungkapkan, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta saat ini masih menyelesaikan kendala tersebut. Dia berharap pembangunan area parkir yang dilengkapi ruang terbuka hijau (RTH) itu segera dibangun.

Perjuangan mengubah wajah Kalijodo belum tuntas. Masa jabatan Djarot tinggal menghitung hari. Semoga pemimpin baru DKI dapat melunasi janji-janji yang belum sempat terealisasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/10/08195481/perjuangan-mengubah-wajah-kalijodo-yang-belum-tuntas

Terkini Lainnya

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Ikut Demo May Day 2024, Buruh Wanita Rela Panas-panasan demi Memperjuangkan Upah yang Layak

Megapolitan
Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Dua Orang Terluka Imbas Kecelakaan di Tol Jakarta-Cikampek

Megapolitan
Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Korban Kedua yang Tenggelam di Sungai Ciliwung Ditemukan Tewas 1,2 Kilometer dari Lokasi Kejadian

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke