"Bapak sebenarnya enggak ada orang yang dia benci, cuma Bapak orangnya 'nandain'," ujar Nassyeikh di Balai Kota DKI Jakarta, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jumat (13/10/2017).
Contohnya adalah ketika Djarot menghadapi aduan warga. Kata Nassyeikh, pernah ada seorang warga yang bolak-balik mendatangi dia di Balai Kota setiap hari. Namun, warga tersebut terus menerus mengajak orang lain untuk mengadu.
Baca: Ajudan Djarot Ungkap Ketegangan Peristiwa di Masjid At-Tin
"Kalau ada yang kayak begitu enggak apa-apa sih. Tapi kalau keseringan takutnya dicaloin, yang dikhawatirkan Bapak kan kayak begitu, takut disalahgunakan," kata Nassyeikh.
Namun, kata Nassyeikh, Djarot tidak akan segan membantu jika melihat warga yang benar-benar kesusahan. Saat ada warga sakit yang membutuhkan kursi roda, tidak jarang para ajudan atau staf di rumah dinas disuruh mengantarkan kursi roda ke alamat yang membutuhkan.
Baca: Setelah Masa Jabatan Gubernur Habis, Djarot Fokus Jadi Politikus
Nassyeikh sudah menjadi ajudan Djarot selama tiga tahun terakhir. Selama itu, dia sudah bisa menebak jika suasana hati Djarot sedang tak enak. Namun, Djarot biasanya tidak mengungkapkan apa yang membuatnya tidak senang.
"Kalau kita lihat Bapak lagi enggak ceria, kita kadang kalau ada yang aneh pas di mobil suka kita becandain saja, supaya dia bawaannya fresh lagi," kata Nassyeikh.
Baca: Kesan Pamdal Balai Kota DKI Melayani Ahok dan Djarot
Djarot akan mengakhiri masa jabatannya Sabtu (14/10/2017) besok. Nassyeikh senang bisa menemani aktiviras Djarot selama beberapa tahun. Dia berharap Djarot dan keluarganya tetap sehat.
"Dan untuk Pak Djarot, sukses ya Pak di mana pun berada, selalu semangat," kata dia.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/13/17004511/cerita-ajudan-soal-kebiasaan-djarot-menandai-orang