Salin Artikel

Pidato Anies yang Serius, dan Canda Sandiaga...

Usai dilantik, Anies-Sandi ke Balai Kota DKI Jakarta menemui ribuan warga yang sudah berkumpul untuk menghadiri acara syukuran rakyat.

Setelah mengikuti prosesi serah terima jabatan (sertijab), Anies-Sandi, menemui warga yang sudah berkumpul di halaman Balai Kota.

Anies-Sandi menyampaikan materi pidato yang berbeda. Materi pidato yang disampaikan Anies berisi hal yang serius seperti soal Pancasila, keadilan sosial, dan persatuan warga. Adapun Sandi mengisi pidatonya dengan canda.

(baca: Pesta Rakyat Anies-Sandi, Ribuan Makanan Gratis Ludes dalam 10 Menit)

Sandi lebih dulu menyampaikan pidatonya dengan mengucapkan permintaan maaf kepada warga apabila ada kekurangan selama acara berlangsung. Setelah itu, dia kemudian memperkenalkan istrinya, Nur Asia.

"Namanya Nur Asia Uno. Panggilannya Nur Asia. Orang Betawi asli. Doyannya majelis taklim sama makan semur....," ujar Sandi yang kemudian direspons oleh warga yang serempak menjawab "jengkol".

Melanjutkan pidatonya, Sandi mengucapkan terima kasih pada tiga gubernur yang sempat menjabat di periode selanjutnya, yakni Joko Widodo, Basuki Tjahaja Purnama, dan Djarot Saiful Hidayat.

"Mari kita ucapkan terima kasih untuk gubernur-gubernur yang sudah memberikan hal yang terbaik untuk DKI Jakarta," ujar Sandi.

Usai mengucapkan terima kasih, barulah kemudian Sandi memaparkan program-program andalannya dan menyampaikan komitmennya bersama Anies untuk menepati program-program tersebut, mulai dari penyediaan lapangan kerja, pendidikan yang murah dan berkualitas, rumah dengan DP Nol Rupiah serta jaminan harga-harga kebutuhan pokok yang stabil.

"Insya Allah dengan program OK-OCE, kami akan ciptakan lapangan kerja sehingga nyari kerja di Jakarta Insya Allah gampang. Kami bantu pemerintah bukan dengan menambah beban bagi pemerintah. Tapi kami ciptakan dunia usaha sehingga ekonomi akar rumput bergerak," ujar Sandi.

Setelah menutup pidatonya, Sandi kemudian mencopot dan membagi-bagikan satu per satu atribut pakaian dinas upacara (PDU) yang dikenakannya ke sejumlah warga yang hadir. Atribut yang dicopot Sandi adalah topi, jas, dasi, lencana, papan nama, hingga sepatu.

Warga yang mendapatkan atribut dari Sandi adalah perwakilan dari sejumlah kelompok masyarakat, dari mulai ibu rumah tangga pengusaha UKM, aktivis lingkungan hidup, pengusaha produsen sepatu, penyandang disabilitas, warga korban penggusuran, hingga ketua relawan pemenangan Anies-Sandi.

"Aktivis kita ada enam di sini. Oleh karena itu panitia sudah menyiapkan selendang tapi saya ingin sesuatu yang lain daripada yang lain," ujar Sandi.

Menurut Sandi, atribut PDU sengaja dia copot dan bagikan karena dia menyebut pakaian tersebut tidak akan digunakannya lagi.

"Saya tadi nanya ke Pak Jokowi. Pak Jokowi dulu dilantik jadi wali kota, jadi gubernur pakai putih-putih kayak gini. Saya tanya Pak Jokowi berapa kali pakai baju gini 'sekali aja Pak Sandi," ucap Sandi.

Usai Sandi, giliran Anies yang berpidato. Dalam pidatonya yang berlangsung selama 22 menit, Anies banyak mengucapkan pepatah dari berbagai daerah di Indonesia.

"Warga Jakarta telah bersuara dan telah terpaut dalam sebuah rasa yang sama yaitu keadilan bagi semua. Maka dengan mengucap syukur dan doa kepada Allah SWT yang Maha Penolong, Yang Maha Melindungi. Alhamdulillah sebuah fase perjuagan telah dilewati," ucap Anies.

(baca: Makna Peribahasa dalam Pidato Perdana Anies sebagai Gubernur DKI)

Anies kemudian menyampaikan komitmennya untuk menjadi peminpin bagi semua golongan dan lapisan masyarakat, serta menyampaikan harapan agar seluruh warga saling bergandengan memajukan kota Jakarta.

"Tiada usaha, kekuatan, dan daya upaya selain dengan kehendak Allah. Semoga ikhtiar ini selalu dimudahkan, semoga ikhtiar ini dapat selalu dituntaskan, dan Insya Allah keberkahan diberikan kepada kita," ucap Anies saat menutup pidatonya.

Usai berpidato, Anies dan Sandi masuk ke Balai Kota dan terus berada di dalam sampai akhirnya meninggalkan Balai Kota saat acara syukuran belum usai.

Anies terlihat meninggalkan Balai Kota lebih dulu dengan menggunakan mobil Toyota Innova berwarna hitam miliknya sekitar pukul 20.47. 

Sebelum pergi, dia sempat meladeni warga yang meminta untuk berfoto bersama. 

Adapun Sandi meninggalkan Balai Kota sekitar pukul 21.10. Seperti Anies, Sandi juga pergi dengan mobil pribadinya, Nissan Xtrail. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/17/08070631/pidato-anies-yang-serius-dan-canda-sandiaga

Terkini Lainnya

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Diduga Ngebut, Mobil Tabrak Bikun UI di Hutan Kota

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Tinggalkan Mayat Korban di Kamar Hotel

Megapolitan
Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Siswa STIP Dianiaya Senior di Sekolah, Diduga Sudah Tewas Saat Dibawa ke Klinik

Megapolitan
Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Terdapat Luka Lebam di Sekitar Ulu Hati Mahasiswa STIP yang Tewas Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Dokter Belum Visum Jenazah Mahasiswa STIP yang Tewas akibat Diduga Dianiaya Senior

Megapolitan
Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Polisi Pastikan RTH Tubagus Angke Sudah Bersih dari Prostitusi

Megapolitan
Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Mahasiswa STIP Tewas Diduga akibat Dianiaya Senior

Megapolitan
Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Berbeda Nasib dengan Chandrika Chika, Rio Reifan Tak Akan Dapat Rehabilitasi Narkoba

Megapolitan
Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Lansia Korban Hipnotis di Bogor, Emas 1,5 Gram dan Uang Tunai Jutaan Rupiah Raib

Megapolitan
Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Polisi Sebut Keributan Suporter di Stasiun Manggarai Libatkan Jakmania dan Viking

Megapolitan
Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Aditya Tak Tahu Koper yang Dibawa Kakaknya Berisi Mayat RM

Megapolitan
Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Kadishub DKI Jakarta Tegaskan Parkir di Minimarket Gratis

Megapolitan
Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Koper Pertama Kekecilan, Ahmad Beli Lagi yang Besar untuk Masukkan Jenazah RM

Megapolitan
Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Polisi Masih Buru Pemasok Narkoba ke Rio Reifan

Megapolitan
Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Dishub DKI Jakarta Janji Tindak Juru Parkir Liar di Minimarket

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke