Salin Artikel

Gatot Brajamusti Minta Kontribusinya Dalam Perfilman dan Agama Diakui

Gatot melalui penasihat hukumnya, yaitu Ahmad Rifai, meminta agar hakim dan masyarakat mengakui kontribusinya dalam bidang perfilman dan agama Islam di Tanah Air. Ia menyampaikan hal itu agar hakim dapat menjatuhkan putusan yang adil kepadanya.

"Terdakwa Gatot semula dikenal sebagai guru spiritual di kalangan selebritis di Indonesia dan sering diberitakan mempunyai murid artis seperi Elma Theana, Reza Artamevia, dan lain-lain," kata Ahmad Rifai di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa sore.

Ahmad menjelaskan, Gatot terpilih sebagai Ketua Parfi pada 2012 hingga 2016. Kemudian pada 2016, Gatot terpilih lagi untuk menjabat hingga 2020. Sayangnya, proses pemilihan kembali Gatot sebagai Ketua Parfi menjadi titik balik yang menjebloskan Gatot ke penjara terkait beragam tindak pidana.

"Ada banyak hal yang dilakukan terdakwa melalui program kerja di Parfi yang membawa dampak positif bagi Tanah Air. Kesuksesan terbukti ketika mencalonkan dirinya sendiri terdakwa mendapat mayoritas dukungan dari pemilik suara, yaitu insan film sehingga terpilih kembali," ujar Ahmad.

Gatot juga disebut memberi kontribusi bagi agama Islam melalui perannya menyiarkan ajaran Islam. Gatot disebut terus-menerus mengamalkan ajaran Islam.

"Bahwa perlu kami sampaikan kepada masyarakat, terdakwa adalah sosok religius yang taat dan patuh terhadap agama Islam, tidak henti-hentinya menyiarkan agama Islam walau di balik jeruji besi. Namun tidak meluruhkan tekad mulianya," kata Ahmad Rifai.

Lihat juga: Gatot Brajamusti Didakwa Paksa Remaja 16 Tahun Ikut Ritual Seks

Gatot Brajamusti ditangkap di sebuah hotel di Kota Mataram, NTB, tidak lama setelah ia dipilih lagi untuk memimpin Parfi, pada 28 Agustus 2016. Polisi menemukan satu paket sabu di celananya dan hasil tes urine menunjukkan dia positif menggunakan narkoba.

Penangkapan Gatot itu ditindaklanjuti dengan penggeledahan di rumahnya di Pondok Indah, Jakarta Selatan. Di rumah itu, polisi menemukan benda-benda terkait narkoba, senjata api, amunisi, dan hewan yang dilindungi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/17/19205871/gatot-brajamusti-minta-kontribusinya-dalam-perfilman-dan-agama-diakui

Terkini Lainnya

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Rumah TKP Brigadir RAT Bunuh Diri Pernah Dimiliki Fahmi Idris, Lalu Kini Dihuni Bos Tambang

Megapolitan
Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Cara Daftar Online Urus KTP dan KK di Tangsel

Megapolitan
Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Preman Perusak Gerobak Bubur di Jatinegara adalah Warga Setempat

Megapolitan
Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Polisi Kantongi Identitas Preman Perusak Gerobak Bubur Pakai Celurit di Jatinegara

Megapolitan
Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Preman Penghancur Gerobak Bubur di Jatinegara Masih Buron

Megapolitan
Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Jambret Beraksi di Depan JIS, Salah Satu Pelaku Diduga Wanita

Megapolitan
Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Kondisi Terkini TKP Brigadir RAT Bunuh Diri: Sepi dan Dijaga Polisi

Megapolitan
Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Wanita Jatuh ke Celah Peron dan Gerbong KRL di Stasiun Manggarai

Megapolitan
Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Tepergok Curi Motor di Kelapa Gading, Pelaku Tembaki Sekuriti dengan Airsoft Gun

Megapolitan
Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Kompolnas Tetap Dorong Brigadir RAT Diotopsi: Untuk Memperjelas Penyebab Kematian

Megapolitan
Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Bule AS Terkesan dengan KRL Jakarta: Lebih Bagus dan Bersih dari Subway New York dan Chicago

Megapolitan
Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Kompolnas Dorong Penyelidikan dan Penyidikan Kasus Bunuh Diri Brigadir RAT Secara Profesional

Megapolitan
Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Tak Terkait SARA, Perusakan Gerobak Bubur di Jatinegara Murni Aksi Premanisme

Megapolitan
Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Polisi Bubarkan Pemuda yang Nongkrong Hingga Larut Malam di Jakut Demi Hindari Tawuran

Megapolitan
Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Dua Pemuda Terjerat Pinjol Pilih Merampok, Berakhir Dipenjara dengan Ancaman Hukuman 12 Tahun

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke