Sandi menyebut informasi itu hoaks.
"100 persen tidak benar, sudah diberikan klarifikasi dan ini adalah dunia post-truth dan post-fact di mana hoax dan fake news mendominasi. Tidak ada satu mobil pun dari rombongannya Pak Anies yang ditilang," ujar Sandi di Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Minggu (22/10/2017).
Sandi menjelaskan, polisi justru mengarahkan rombongan Anies untuk melalui jalur alternatif. Rombongan Anies mengikuti arahan tersebut.
"Pak Anies diarahkan, tadi saya langsung klarifikasi sama Pak Anies, diarahkan menggunakan jalur alternatif. Saya sendiri terjebak macet," kata dia.
Meski demikian, Sandi mengakui kegiatan Tea Walk itu menyebabkan kemacetan di Puncak. Ke depan, dia menyebut Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan bus untuk kegiatan itu.
"Mesti dipikirkan pengaturannya ke depan, mungkin harus ada shuttle bus, harus ada cara untuk memobilisasi aparat Pemprov supaya kendaraan pribadinya tidak memenuhi tempat acara, tapi justru malah memberikan berkah tanpa membuat macet," ucap Sandi.
Kasat Lantas Polres Bogor Ajun Komisaris Hasby Ristama sebelumnya menjelaskan, Anies turun dari arah Puncak menuju Bogor saat polisi sedang menerapkan sistem satu arah (one way) ke arah Puncak.
Dengan demikian, otomatis kendaraan yang diprioritaskan adalah yang melaju dari arah Jakarta menuju Puncak.
"Justru, Pak Anies meminta kami membuka julur pada saat oneway. Padahal kami sudah minta beliau agar melintas jalur alternatif, tapi tidak mau," kata Hasby, saat dikonfirmasi, Sabtu.
Hasby menyayangkan sikap Pemprov DKI Jakarta yang tidak berkoordinasi dengan kepolisian setempat guna mengatur rekayasa lalu lintas.
Hal itu mengingat kondisi lalu lintas di Jalur Puncak setiap akhir pekan sangat padat.
https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/22/15093331/sandi-tidak-ada-rombongan-pak-anies-yang-ditilang-di-bogor