Salin Artikel

Penumpang: Taksi "Online" Resmi di Bandara Ribet, Tidak Jelas

Seorang calon penumpang, Alif, menceritakan awalnya dia melihat ada booth dengan tulisan Grab di depan pintu Terminal 1B Kedatangan. Dia mendatangi booth itu untuk menanyakan layanan taksi online resmi tetapi melalui ponselnya dia sudah memesan sendiri dan mendapatkan pengemudi taksi online yang bukan dipesankan oleh petugas booth.

"Mas, ini saya sudah pesan, terus gimana?" tanya Alif kepada salah satu petugas booth pada Selasa (24/10/2017) siang.

"Oh, maaf, Bapak, kalau yang itu beda. Taksi online yang resmi harus pesan di sini," jawab petugas booth bernama Sutan.

Alif lalu menanyakan apa bedanya jika dia memesan melalui aplikasi di ponselnya sendiri dengan yang dipesankan petugas di booth. Sutan menjelaskan, jika memesan sendiri, Alif harus janjian dulu dengan pengemudinya untuk titik penjemputan dan jika nanti kendaraannya dirazia petugas, itu bukan tanggung jawab pihak Grab.

Mendengar hal itu, Alif mengaku bingung. Menurut dia, seharusnya layanan taksi online yang dia pesan lewat ponsel dengan yang beroperasi resmi di bandara sama saja. Sutan menjelaskan bahwa pesan taksi online resmi melalui booth, ada biaya tambahan untuk tiket angkutan di area bandara yang besarannya tergantung estimasi jarak perjalanan, mulai dari Rp 7.500 sampai Rp 10.000.

"Berarti kalau saya pesan di sini (booth) kena (biaya) tambahan begitu? Ah, ribet deh. Enggak jelas," ujar Alif yang memutuskan tidak jadi pesan melalui booth lalu beranjak meninggalkan Sutan.

Sutan mengungkapkan, dari kemarin siang sampai siang hari ini, dia dan teman-temannya yang berjaga di booth sering dimarahi calon penumpang. Calon penumpang mengeluh soal layanan Grab, penumpang mengeluh ke mereka hanya karena lihat ada booth Grab di sana.

"Saya sudah berapa kali dimarahi penumpang, padahal ini beda sama orang yang pesan taksi online biasa. Mungkin sebaiknya harus ada sosialisasi lagi, untuk cara memesan juga berbeda dan penting untuk dipahami," kata Sutan.

Lokasi booth untuk pemesanan layanan taksi online dari Grab, yaitu GrabCar, baru tersedia di empat titik, yaitu di Terminal 1A, 1B, 1C, dan 2F. Sedangkan di Terminal 2D, 2E, dan Terminal 3 belum terpasang booth pemesanan taksi online resmi dari Grab.

Jumlah armada taksi online resmi Grab yang sudah beroperasi juga terbatas, baru 60 unit untuk seluruh area bandara. Keterbatasan armada taksi online resmi itu disebut Sutan sebagai penyebab utama layanan mereka belum bisa maksimal, sementara permintaan dari calon penumpang cukup tinggi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/24/12023981/penumpang-taksi-online-resmi-di-bandara-ribet-tidak-jelas

Terkini Lainnya

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Gumarang, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Kronologi Perempuan di Jaksel Jadi Korban Pelecehan Payudara, Pelaku Diduga Pelajar

Megapolitan
Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Masuk Rumah Korban, Pria yang Diduga Lecehkan 5 Bocah Laki-laki di Jakbar Ngaku Salah Rumah

Megapolitan
Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Cegah Penyebaran Penyakit Hewan Kurban, Pemprov DKI Perketat Prosedur dan Vaksinasi

Megapolitan
Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Viral Video Gibran, Bocah di Bogor Menangis Minta Makan, Lurah Ungkap Kondisi Sebenarnya

Megapolitan
Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Kriteria Sosok yang Pantas Pimpin Jakarta bagi Ahok, Mau Buktikan Sumber Harta sampai Menerima Warga di Balai Kota

Megapolitan
Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Sedang Jalan Kaki, Perempuan di Kebayoran Baru Jadi Korban Pelecehan Payudara

Megapolitan
Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Polisi Tangkap Aktor Epy Kusnandar Terkait Penyalahgunaan Narkoba

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Pemprov DKI Jakarta Bakal Cek Kesehatan Hewan Kurban Jelang Idul Adha 1445 H

Megapolitan
Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Pekerja yang Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan Disebut Sedang Bersihkan Talang Air

Megapolitan
Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Setuju Jukir Ditertibakan, Pelanggan Minimarket: Kalau Enggak Dibayar Suka Marah

Megapolitan
Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Bercak Darah Masih Terlihat di Lokasi Terjatuhnya Pekerja dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Pekerja Proyek Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan, Diduga Tak Pakai Alat Pengaman

Megapolitan
Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Pendaftar Masih Kurang, Perekrutan Anggota PPS di Jakarta untuk Pilkada 2024 Diperpanjang

Megapolitan
Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Pekerja Proyek Diduga Jatuh dari Atap Stasiun LRT Kuningan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke