Salin Artikel

Bersaksi untuk Nikita Mirzani, Uus Akan Cerita Pengalamannya Jadi Korban Tweet Hoaks

Sekitar pukul 13.50 WIB, dengan mengenakan kemeja lengan panjang warna biru tua bermotif bunga-bunga, celana jeans panjang dan sepatu berwarna putih, Uus tampak santai memasuki gedung Direktorat Kriminal Khusus (Dirkrimsus) Polda Metro Jaya.

"Gue ke sini mau bantu Nikita. Gue kan yang dicurhatin pertama kali, gue juga kena (tweet hoaks) duluan, tapi gue langsung klarifikasi," ujar Uus. 

Ia mengatakan, dalam pemeriksaan hari ini ia akan menceritakan pengalamannya menjadi salah satu korban tweet hoaks di waktu yang hampir bersamaan dengan Nikita Mirzani.

"Kejadiannya sama. Itu satu akun ada beberapa berita diantaranya ada gue, Prisia Nasution, sama Inul. Tiga-tiganya temanya sama, G30SPKI gitu dan itu waktunya sama. Cuma bedanya kalau gue langsung klarifikasi makanya keliatannya kayak rame gitu," paparnya.

Ia menyebut, website yang pertama kali menyebarkan artikel dari tweet hoaks tersebut adalah website Gobelnews.com.

"Kalau saya dulu isi artikelnya intinya daripada nonton G30SPKI lebih baik nonton Miyabi, lebih bermanfaat gitu. Terus ada tulisan si botak ini (Uus) enggak kapok-kapok," sebutnya.

Sebelumnya, Kuasa Hukum Nikita, Muannas Aladid mengatakan, Uus menjadi saksi kasus ini karena pernah mengalami kasus seperti yang dialami Nikita.

"Kebetulan Uus juga kami ajukan sebagai saksi di kasus tweet palsu Nikita. Uus juga juga menjadi korban tweet hoaks," kata dia.

Dalam kasus itu, Nikita melaporkan tiga organisasi masyarakat dan dua akun media sosial dengan tudingan telah melakukan fitnah lewat akun Twitter dengan mengatasnamakan dirinya. Fitnah itu terkait Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.

Tiga ormas yang dilaporkan adalah Gerakan Pemuda Anti Komunis dengan ketua umumnya Rahmat Himran, Aliansi Advokat Islam NKRI, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia Muda Sam Aliano.

Sementara dua akun yang dilaporkan yaitu pengelola akun instagram @PKI_terkutuk65 dan pengelola akun Facebook Aria Dwiyatmo.

Hingga berita ini diturunkan, Uus masih menjalani pemeriksaan di Ditreskrimsus Polda Metro Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2017/10/24/14474741/bersaksi-untuk-nikita-mirzani-uus-akan-cerita-pengalamannya-jadi-korban

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke